Suara.com - Bicara tentang produk Low Cost Green Car (LCGC), PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memiliki Suzuki Karimun yang berbicara di kategori ini. Sayangnya, distribusi kendaraan itu kekinian semakin merosot.
Lalu di usia ke-50 tahun kehadirannya di Indonesia, apakah Suzuki akan menghadirkan produk penyegaran bagi Suzuki Karimun, atau justru meninggalkan segmen LCGC dan beralih ke mobil listrik?
Menjawab hal ini, Director PT SIS, Hideaki Tokuda mengatakan bahwa di masa mendatang Suzuki ingin memasarkan produk mobil murah atau segmen LCGC ini dengan harga yang tetap terjangkau. Dengan demikian semakin banyak masyarakat yang bisa membeli mobil.
"Jadi tujuannya harga mobil juga bisa lebih rasional. Pembeli mobil juga bisa lebih banyak dari sekarang," ujar Hideaki Tokuda, saat bincang virtual 50 tahun Suzuki di Indonesia, Senin (7/12/2020).
Baca Juga: Penjualan Suzuki Karimun Wagon Meroket, Ternyata ini Penyebabnya
Namun demikian, sambungnya, Suzuki tetap harus melihat secara totalitas. Bukan hanya LCGC saja akan tetapi LCEV atau Low Cost Electric Vehicle.
Saat ini Suzuki masih mencoba untuk mempelajari harga dari mobil baru bisa rasional, juga bisa lebih irit serta bisa dilokalisasi di Indonesia.
"Kami masih belum bisa terbuka ke depannya bagaimana soal mobil baru," ucap Hideaki Tokuda.
Sebagai informasi, Suzuki memulai bisnis di Indonesia pada 1970. Hingga 2019, Suzuki telah memproduksi lebih dari 11.000.000 unit sepeda motor dan 2.500.000 unit mobil dengan penyerapan komponen lokal rata-rata di atas 80 persen yang dipasok lebih dari 400 perusahaan komponen dalam negeri.
Suzuki Indonesia juga telah melakukan kegiatan ekspor ke-85 negara dengan total volume lebih dari 1.300.000 unit. Semua kegiatan ini telah menciptakan lebih dari 5.000 lapangan kerja untuk masyarakat.
Baca Juga: Penjualan Suzuki Karimun Wagon R Merangkak Naik di Segmen Fleet