Suara.com - Mobil listrik bertenaga baterai (Battery Electric Vehicle atau BEV) Nissan LEAF, genap berusia 10 tahun. Akronim dari Leading, Environmentally Friendly, Affordable, Family Car (LEAF), produk ini menyandang reputasi sebagai mobil listrik murni perdana yang diproduksi massal di dunia.
Dalam siaran pers perusahaan yang dikutip kantor berita Antara pada Jumat (4/12/2020), Nissan menyebutkan produk ini telah laku 500 ribu unit sejak perdana melantai di pasar otomotif global pada 2010.
"Kami menyampaikan penghargaan kepada semua pelanggan yang telah mengikuti perjalanan membanggakan bersama kami," papar Presiden dan CEO Nissan Makoto Uchida dalam siaran pers perusahaan, Jumat.
"Dengan beralih ke mobilitas listrik, pelanggan di seluruh dunia telah membawa kami semua lebih dekat dengan masyarakat yang berkelanjutan dan tangguh," tambahnya.
Baca Juga: Volkswagen Berencana Kembangkan Mobil Listrik Dimensi Kecil
Produksi Nissan LEAF berlokasi di Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, distribusinya meluas hingga 59 pasar di dunia. Inovasinya sendiri terus dikembangkan, mulai kapasitas baterai, efisiensi dan kinerjanya.
Dan, lahir dari negara dengan potensi bencana alam aktif, seperti gempa bumi, Nissan LEAF bisa difungsikan sebagai sumber listrik darurat.
Nissan memperkirakan bahwa secara kumulatif para pemilik Nissan LEAF di seluruh dunia telah mengemudikan mobil mereka sejauh 16 miliar km. Pencapaian ini setara dengan membantu mengurangi 2,5 miliar kg emisi CO2 bila dikonversi.
Selain Nissan LEAF, produsen yang belum lama ini memperbarui logonya juga telah meluncurkan dua produk mobil full listrik. Yaitu NIssan Kicks e-POWER dan crossover all-electric Nissan Ariya.
Baca Juga: Nissan Leaf Diubah Jadi Mobil Listrik Tanggap Bencana