Suara.com - PT Lintas Marga Sedaya yang kini memiliki branding name ASTRA Infra Toll Road Cikopo-Palimanan (ASTRA Tol Cipali) sejak diakuisisi pada akhir 2019 oleh ASTRA Infra--salah satu grup ASTRA International Tbk--mencatat peningkatan performa kinerja operasional dalam memberikan pelayanan prima kepada pengguna jalan.
Dalam bidang transaksi, dilakukan penambahan empat unit gardu satelit dengan 14 gardu utama, tujuh Gardu Tol Otomatis (GTO), tiga gardu satelit arah Palimanan, dan lima arah Cikopo. Dengan penambahan ini, jumlah total gardu di Gerbang Tol Palimanan sebanyak 44 unit yang dapat dioperasikan secara maksimal sebanyak 22 gardu arah Palimanan dan 22 gardu arah Cikopo.
Selain itu pada fasilitas informasi dilakukan penambahan dua unit VMS (Variable Message Sign) yang berada di lajur Cikopo dan lajur Palimanan sehingga total VMS yang tersebar di sepanjang Ruas Tol Cipali sebanyak sembilan unit. Penambahan VMS ini juga tentunya didukung teknologi terbaru bagi kenyamanan pengguna jalan dalam memperoleh informasi terupdate seputar lalu lintas di Ruas Tol Cipali.
"Dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jalan, di 2020 ini ASTRA Tol Cipali telah meningkatkan beberapa fasilitas layanan, seperti layanan transaksi, juga layanan informasi," papar Agung Prasetyo, Direktur Operasi ASTRA Tol Cipali.
Baca Juga: Libur Nataru, Volume Kendaraan Lewat Tol Cipali Diprediksi Meningkat
Dengan adanya penambahan empat unit gardu satelit di Gerbang Tol Palimanan dan VMS dengan fitur terkini, Agung Prasetyo menyebutkan inilah upaya dari pihaknya dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna jalan sehingga perjalanan di Tol Cipali dapat dirasakan Lancar, Aman dan Nyaman (LAN).
Pada bidang layanan keselamatan, ASTRA Tol Cipali memiliki program 3E (Education, Engineering dan Enforcement). Pada sisi enforcement, ASTRA Tol Cipali terus melakukan upaya dalam meningkatkan kesadaran pengguna jalan terhadap keamanan dan keselamatan berkendara.
Bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Polda Jawa Barat, ASTRA Tol Cipali secara rutin setiap tiga bulan sekali melakukan operasi penindakan Over Dimension dan Overload (ODOL) kepada kendaraan golongan 2-5.
Tidak hanya itu, sinergi ASTRA Tol Cipali dan Polda Jawa Barat juga dilakukan dalam melakukan operasi speed gun atau batas kecepatan setiap dua bulan sekali guna memberikan efek jera dan sebagai bentuk ajakan untuk berkendara sesuai aturan dengan tertib mematuhi batas kecepatan minimal 60 km per jam dan maksimal 100 km per jam.
Pada sisi engineering, ASTRA Tol Cipali juga melakukan penambahan fasilitas keselamatan dengan memasang pembatas jalan yang biasa disebut wire rope. Saat ini sudah terpasang sepanjang 44 KM sampai akhir Desember akan terpasang 79 Km dan dipastikan sebelum Lebaran 2021 wire rope akan terpasang di Ruas Tol Cipali sepanjang 106 KM.
Baca Juga: GT Palimanan Ramai Lancar, Dilintasi Dua Ribu Kendaraan per Jam
Wire rope merupakan pagar pembatas yang terbuat dari sling baja yang mampu menahan beban kendaraan sampai dengan 80 ton. Dengan pemasangan wire rope ini diharapkan fatalitas yang terjadi di Tol Cipali akan terus menurun.
ASTRA Tol Cipali juga memasang marka speed reducer sebagai implementasi dari sisi engineering yang berfungsi sebagai marka peringatan bagi pengguna jalan agar tetap fokus dan waspada saat berkendara.
Marka speed reducer terdiri dari jenis marka dragon teeth dan marka chevron. Inovasi ini sudah terpasang sepanjang 8 KM pada Ruas Tol Cipali di sepanjang 2020 sekaligus merupakan marka peringatan yang diaplikasikan pertama dan satu-satunya di jalan tol di Indonesia.
"Dengan diadakannya program 3E, berdasarkan data yang tercatat, sampai pertengahan November 2020 angka kecelakaan di Tol Cipali mengalami penurunan sebesar tujuh persen dibandingkan periode yang sama di 2019 sedangkan angka fatalitas menurun sebanyak 75 persen," tambah Agung Prasetyo.