Daftar Kesalahan Kecil dengan Ending Fatal Saat Bawa Mobil di Musim Hujan

Kamis, 26 November 2020 | 20:35 WIB
Daftar Kesalahan Kecil dengan Ending Fatal Saat Bawa Mobil di Musim Hujan
Mengemudi saat hujan. Sebagai ilustrasi [Dok PT Astra Daihatsu Motor].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hanya satu kesalahan kecil dalam kesiapan mengemudi saat hujan maka ending atau hasilnya  bisa berujung kecelakaan. Mengapa begitu? Well, saat kondisi jalan tertutup air atau basah, tentu  berbeda dari situasi normal.

Kondisi jalan yang licin bahkan memiliki potensi terbentuknya genangan air sehingga dapat mengakibatkan gejala hydroplaning atau aquaplaning. Yaitu situasi ban tidak mampu "menggigit" atau memiliki traksi pada  permukaan jalan akibat terhalng lapisan air.

Hal lain adalah jarak pandang pengemudi yang tidak sebaik saat cuaca terang benderang, seiring kian derasnya hujan turun.

Oleh karena itu, pengemudi perlu menjaga kewaspadaan saat mengemudi di musim hujan.

Baca Juga: Luncheon Virtual, Carsome Paparkan Dinamika Pasar Mobil Bekas Masa Pandemi

Ilustrasi lelaki mengganti ban mobil [Shutterstock]
Ilustrasi mengganti ban mobil [Shutterstock]

Disampaikan Auto2000, setidaknya ada beberapa kesalahan kecil yang dilakukan pengemudi dan berujung fatal.

Berikut daftar kesalahan kecil yang bisa mengakibatkan kondisi fatal saat hujan:

1. Tidak menjaga kondisi ban

  • Ban merupakan komponen mobil yang sangat penting karena hanya ban yang melakukan kontak langsung dengan jalan. Oleh karenanya, pastikan kondisi ban dengan memeriksa tekanan angin, telapak, alur, dan dinding ban dari potensi aus dan rusak.
  • Segera ganti di bengkel bila ditemukan masalah pada ban mobil.

2. Tidak memeriksa komponen mobil

  • Selain ban, masih ada komponen mobil lain yang wajib diperiksa seperti lampu dan wiper, termasuk cairan pembersih kaca.
  • Lampu depan yang tidak berfungsi dengan baik justru mengganggu pandangan. Lampu senja, sein, dan rem yang mati membuat pengguna jalan lain tidak bisa memantau manuver mobil di depannya.

3. Tidak mengukur kemampuan mobil

Baca Juga: Tips Berkendara Saat Banjir dan Musim Hujan

  • Mengemudi mobil di jalan basah akibat hujan tidak bisa disamakan dengan mengemudi di jalan kering. Sangat dianjurkan untuk mengurangi kecepatan mobil agar lebih mudah memantau kondisi sekitar dan mengendalikan mobil kala melewati genangan air.

4. Tidak menjaga perilaku berkendara

  • Saat hujan turun, kinerja komponen penting seperti rem dan ban akan menurun drastis.
  • Jangan terpancing emosi dengan melakukan manuver berbahaya seperti memacu mobil atau pindah jalur tiba-tiba.

5. Tidak waspada melewati genangan air

  • Jaga kewaspadaan dan kurangi kecepatan ketika melalui genangan air. Perhatikan baik-baik dengan mengamati mobil yang ada di depan dan tidak melakukan pengereman mendadak yang bisa membuat mobil hilang kendali.
  • Cukup angkat kaki dari pedal gas dan jaga jarak aman dengan kendaraan lain di depan.
  • Tidak bermain ponsel atau kegiatan yang mendistraksi fokus juga dapat menjaga kewaspadaan.

6. Menyalakan lampu hazard

  • Lampu hazard hanya dipakai saat berhenti di kondisi darurat. Misal saat berhenti di bahu jalan tol untuk mengganti ban yang bocor. Cukup nyalakan lampu senja atau fog lamp waktu hujan.
  • Jika pandangan terbatas bisa dibantu lampu utama. Lampu hazard justru mengganggu pandangan dan membuat bingung pengguna jalan lain jika digunakan tidak semestinya.

7. Tidak rutin servis berkala

  • Sederhana saja, servis berkala memastikan seluruh komponen mobil dapat berfungsi optimal, temasuk saat hujan turun.
  • Spare parts yang sudah waktunya diganti karena usia pakai, aus atau rusak akan diganti dengan yang baru untuk menjaga kinerja mobil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI