Tol Malang-Sidoarjo DItempuh 23 Menit, Cerita Wanita ini Bikin Merinding

Kamis, 26 November 2020 | 19:29 WIB
Tol Malang-Sidoarjo DItempuh 23 Menit, Cerita Wanita ini Bikin Merinding
Kisah horor pemobil saat melintas di tol Malang-Sidoarjo (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah horor kerap menimpa pengguna jalan baik pemotor maupun pemobil ketika melintas di sebuah jalan. Tak melulu jalan yang sepi, jalan ramai pun kadang ada sebuah kisah horornya.

Seperti yang menimpa pemobil yang satu ini. Sebuah curhat yang diunggah oleh akun Facebook Amma Adivalbi viral di media sosial.

Ia bercerita saat dirinya melintas di sebuah jalan Tol Malang-Sidoarjo. Ini dia kronologi cerita lengkapnya.

Kala itu, ia naik mobil beserta dua anaknya melintas jalan Tol Malang-Sidoarjo. Saat masuk ke tol Singosari, jam menunjukkan pukul 19.10 WIB.

Baca Juga: Maradona Meninggal, Sempat Kirim Pesan ke Prabowo: Anda Harus Menang

Perjalanan terasa biasa saja, dan perlahan hening karena anak-anak sudah mulai mengantuk dan tertidur pulas di mobil. Pemobil memilih mengendarai dengan kecepatan sedang yakni sekitar 100 km/jam.

Ilustrasi Jalan Tol. (Pixabay)
Ilustrasi Jalan Tol. (Pixabay)

Sampai di Tol Lawang sebelum lajur darurat, ia merasa di-dim atau ditembak lampu mobil dari arah belakang. Ia berpikir kalau mungkin berkendara terlalu pelan sehingga akhirnya ia pindah ke lajur kiri.

Setelah pindah ke lajur kiri, mobil yang tadi melakukan dim tersebut mengikuti dari belakang. Mobil tersebut terus menembakkan lampu dim ke arah dirinya.

Merasa jengkel, ia pun mencoba untuk menengok spion kanan dan kiri. Ia dibikin terkejut ketika menengok spion kanan dan kiri, tak ada satupun mobil yang melintas.

Bahkan di depannya tidak ada kendaraan yang melintas. Hanya menyisakan mobil yang dikendarainya dan mobil yang menembakkan lampu dim.

Baca Juga: Salut! Bocah Yatim Ini Rela Jadi Tukang Parkir Demi Bayar Utang Ayahnya

Mobil tersebut hanya tampak jika dilihat dari spion tengah saja.Pemobil pun mencoba positif thinking dan terus membaca doa dalam hati.

Lalu ia mencoba melihatnya untuk ketiga kalinya dengan fokus ke mobil yang menembakkan lampu dim ke arahnya.

Saking fokusnya, ia pun kaget tiba-tiba muncul sebuah truk kontainer di depannya. Ia pun langsung membanting setir ke kanan.

Padahal menurut pengakuannya, sebelumnya tidak ada satupun kendaraan baik di depan dan di belakang mobilnya. Masa tiba-tiba muncul truk kontainer di depannya.

Akhirnya pemobil tersebut memilih untuk menepi sebentar mengambil napas, karena rasa ketakutan yang membuat jantung berdegup kencang.

Setelah berhenti sejenak, pemobil tersebut melanjutkan perjalanan kembali. Nah kejadian mengejutkan kembali terjadi.

Jalan yang dilaluinya mendadak ramai. Kendaraan dari arah depan dan belakang mulai lewat layaknya jalan pada umumnya. Padahal sebelumnya tadi sangat sepi. Hanya menyisakan mobil yang dikendarainya dengan mobil misterius tadi.

Akhirnya pemobil itu pun sampai ke gerbang exit tol Gempol. Ia kemudian melihat jam menunjukkan pukul 19.33 WIB.

Lalu ia berpikir, "Kok waktu tempuhnya cuma 23 menit saja, biasanya dari gerbang masuk ke gerbang keluar butuh waktu berkisar 45 sampai 60 menit".

Dengan kecepatan 100 km/jam, tidak mungkin bisa menempuh waktu hanya 23 menit. Ia berpikir kalau jalan yang dilaluinya apakah jalan gaib.

Lalu selang empat hari kemudian, ia mencoba mengulang melintas di jalan yang sama. Tapi kali ini, ia tidak menyetir melainkan suaminya.

Biasanya suaminya kalau naik mobil kecepatannya di luar nalar. Dari pintu masuk tol ke pintu keluar, mereka membutuhkan waktu 40 menit.

Wanita tersebut kembali bertanya-tanya, "Kok kemarin cuma 23 menit saja?".

Lalu beberapa hari setelah kejadian tersebut, ada sebuah berita mengenai pengendara tersesat di hutan saat melintas di Tol Malang-Surabaya.

Ia pun mengingatkan kepada pengendara agar selalu fokus saat berkendara dan jangan lupa berdoa. Jika merasa capek alangkah baiknya istirahat terlebih dahulu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI