Bikin Pabrik di Thailand, Royal Enfield Siap Jor-joran di Asia Tenggara?

Minggu, 22 November 2020 | 18:04 WIB
Bikin Pabrik di Thailand, Royal Enfield Siap Jor-joran di Asia Tenggara?
Ilustrasi diler Royal Enfield di Indonesia. [Dok Royal Enfield Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun 2020 agaknya menjadi waktu di mana Royal Enfield (RE) banyak disorot. Sukses dengan motor bersilinder ganda 650cc serta kemunculan Meteor 350 menjadi hal yang patut disimak.

Namun, tak cuma itu, dilansir dari Rideapart, Minggu (22/11/2020), pabrikan yang bermarkas di India ini bakal melebarkan sayapnya dengan membuat fasilitas prpduksi di Chachoengsao, Thailand.

Langkah ini diambil guna untuk mempermudah distribusi motor-motor racikan RE di pasar-pasar Asia Tenggara.

Thailand adalah pasar yang cukup kuat untuk Royal Enfield. Mereka saat ini memiliki 30 dealer di negara tersebut.

Baca Juga: Baru Setengah Jadi, Potret Mesin Motor Ini Bikin Tercengang

Fasilitas produksi baru ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan di negeri Gajah Putih, sehingga perusahaan berharap dapat berkembang dengan memiliki 36 diler pada pertengahan 2021. Di Asia-Pasifik, Royal Enfield mempunyai 150 cabang.

Dengan fasilitas produksi baru di Chachoengsao diperkirakan RE akan menelurkan lebih dari 3.500 sepeda motor setahun.

Royal Enfield Meteor 350. (rideapart.com)
Royal Enfield Meteor 350. (rideapart.com)

Royal Enfield berusaha untuk memiliki total 155 dealer di wilayah tersebut dalam waktu 2021.

Sebuah laporan dari Bangkok Post menunjukkan bahwa meskipun terjadi perlambatan di seluruh industri, Royal Enfield memperlihatkan peningkatan penjualan besar-besaran 71 % dari tahun ke tahun, dan sekarang menyumbang 5,4 % pangsa pasar.

Vimal Sumbly, kepala bisnis Royal Enfield untuk Asia-Pasifik menyatakan minat perusahaan untuk memperluas investasinya di seluruh negara lain di kawasan ini. Misalnya, Indonesia merupakan pasar potensial yang kuat mengingat populasinya yang besar, dan ketergantungan berat negara pada sepeda motor sebagai sarana transportasi utama.

Baca Juga: Bawa Beban Segede Gaban, Muatan Ekstrem Motor Ini Mengundang Rasa Prihatin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI