Suara.com - Sebagian masyarakat saat ini percaya (atau setidaknya pernah mendengar) sebuah takhayul nyeleneh, di mana mencuci kendaraan bisa mengundang turunnya hujan.
Mungkin hal itu cuma sekadar gurauan. Tapi perasaan sebal pemilik kendaraan saat tunggangannya menjadi kotor akibat hujan usai dicuci memang memang cukup mudah dijumpai.
Setidaknya hal itulah yang tercermin pada video nyeleneh yang satu ini. Viral di media sosial, video yang memperlihatkan aksi pemobil yang nekat membawa tunggangannya dengan kondisi terpasang mantel.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @kegoblogangarislucu, kemarin (18/11/2020).
Baca Juga: Aksi Kocak Emak-emak Tegur Pemotor yang Tak Mau Kena Panas, Mak Jleb!
"Takut kotor, sayang habis dicuci," tulis akun tersebut.
*Untuk menuju video terkait, klik di sini.
Dengan kondisi serba tertutup mantel, bagaimana cara sopir mengemudikan mobilnya? Rupanya di akhir video terlihat bahwa sebagian mantel tersebut tersingkap agar pengemudi bisa tetap melihat ke depan.
Dengan cara berkendara yang nyeleneh, video ini pun mengundang sederet respons kocak dari warganet, seperti pada beberapa komentar berikut ini.
"mending masuk diler lagi aja tu mobil," tulis @frahma_k.
Baca Juga: Viral Aksi Daihatsu Ayla Tabrak Honda CBR1000RR, Ini Dia Fakta Sebenarnya
"Positif thingking aja mungkin biar gak kena petir," kata ____khungs.
"Bahaya bgt itu, cm bisa liat spion kanan doang? Blindspotnya nambah dong," ujar neng_anita_ningrum.
Walaupun terlihat solutif, sebenarnya hal ini sangat mengundang risiko. Seperti kata warganet di atas, pengemudi bakal mendapat blind spot ekstra sehingga sulit memantau kondisi sekitar kendaraan, khususnya di sisi kiri dan belakang.
Selain itu, beralih ke segi teknis, mantel ini justru menghalangi udara untuk masuk ke mesin, sehingga proses pembakaran bakal terhambat. Begitu juga dengan radiator yang kekurangan embusan udara dan membuatnya kesulitan mereduksi panas.
Hal ini memicu reaksi berantai. Dengan mantel yang juga memerangkap panas, plus radiator yang tak bisa berfungsi optimal, praktis temperatur mesin kendaraan bakal meningkat pesat dan rawan overheating.