Suara.com - Penjualan mobil bekas menjadi salah satu sektor yang turut terdampak pandemi COVID-19. Namun Mobil88 sebagai salah satu pemain mobil bekas di Indonesia optimistis mampu menjual 12 ribu unit pada 2021.
"Target 12 ribu unit tahun depan, kalau vaksin COVID-19 ada dan berhasil, malahan bisa di atas 12 ribu. Mungkin bisa 20 ribuan unit. Artinya kami masuk ke fase normal. Namun kalau belum ada vaksin, target kami bisa di bawah itu," jelas Halomoan Fischer, Chief Operating Officer Mobil88, baru-baru ini.
Dan hingga akhir 2020, Mobil88 menargetkan penjualan separuh dari target awal yang mencapai 20 ribu unit. Tentu saja bisa disebut dampak virus Corona di sektor otomotif. Termasuk penjualan mobil bekas yang terkena badai pandemi.
"Akhir tahun ini sudah terjual 9.000-10.000 unit dengan target awalnya 20.000 karena saat itu kami belum tahu akan ada COVID-19," ungkap Halomoan Fischer.
Baca Juga: Pasar Mobil Bekas Diprediksi Meningkat Jelang Akhir Tahun
Berbicara soal model terlaris di masa pandemi, pasar mobil bekas tetap dipegang model Low Cost Green Car atau LCGC dan MUlti-Purpose Vehicle atau MPV. Dua segmen ini sendiri, penjualannya memang didukung perusahaan pembiayaan.
"Kalau dukungan cukup atau kuat, market bisa bergerak dengan baik karena segmen ini, sebesar 70 sampai 80 persen adalah pembelian dengan kredit," ungkapnya.
Lembaga pembiayaan yang mendukung penjualan Mobil88 memang sudah bergerak agresif dan fleksibel. Untuk segmen ini, yang menjadi perhatian adalah uang muka rendah.
"Kalau DP (down payment) tinggi, 40 sampai 50 persen ya susah, karena segmen ini sensitif dengan DP. Tapi dua bulan belakangan, perusahaan pembiayaan yang mendukung kami sudah fleksibel dalam pemberian uang muka," tutup Halomoan Fischer.
Baca Juga: Diwacanakan Kembali, Pajak Nol Persen Mobil Baru Berdampak ke Mobil Bekas