Suara.com - PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek mobil Honda di Indonesia, mengaku tak mau buru-buru mengembangkan pasar mobil listrik di Nusantara seperti yang dilakukan Hyundai, Nissan, dan Toyota.
Hyundai belum lama ini meluncurkan dua mobil listrik di Tanah Air. Sebelumnya Nissan juga mengadu peruntungan dengan model Nissan Kick e-Power yang berteknologi hibrida. Toyota sudah lebih lama dengan jajaran mobil hybrid juga.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy mengatakan, pihaknya memang menargetkan 2/3 produknya pada 2030 sudah berteknologi listrik. Tetapi untuk Indonesia, Honda masih hati-hati mempelajari pasar.
"Untuk pasar Indonesia kami masih melakukan studi. Jadi teknologi mana yang paling sesuai dengan konsumen. Kami luncurkan bila saatnya tepat," ujar Yusak Billy, dalam bincang virtual bersama awak media, Senin [16/11/2020).
Ia menambahkan, saat ini Honda sudah melakukan riset terkait teknologi yang paling sesuai dan juga mempertimbangkan infrastruktur pendukung yang tersedia.
"Jadi kami terus melakukan studi itu. Tapi kami belum bisa menyebutkan produk apa," kata Billy.
Meski demikian Billy mengatakan bahwa untuk kondisi saat ini, mobil hibrida adalah yang paling cocok untuk pasar Indonesia.