Suara.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa beliau akan mengirim tim khusus minggu depan untuk bertemu dengan pucuk pimpinan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Incorporation.
Tujuannya melakukan pembicaraan tentang peluang Indonesia sebagai produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia. Demikian dikutip dari Auto.com, bagian dari The Economic Times, India Times.
Dari media itu disebutkan bahwa Presiden Joko Widodo mengatakan perjalanan menemui pembesar Tesla akan menjadi bagian dari promosi Indonesia tentang Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law yang baru disahkan, di mana salah satu dari isinya adalah menyederhanakan berbisnis di Indonesia.
"Minggu depan kami akan mengirimkan tim besar ke Amerika dan Jepang, untuk mempromosikan Omnibus Law," papar Preiden Joko Widodo seperti dikutip dari Auto.com, The Economic Times.
Baca Juga: Tesla Masuk Indonesia, Bagaimana Kesiapan Pabrik Baterai Mobil Listrik
Pemberangkatan ini dilakukan setelah beliau memberikan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden atas kemenangannya beberapa saat lalu. Presiden Joko Widodo berharap pemerintahan mantan wakil presiden Negeri Paman Sam di masa Presiden Barack Obama ini akan mempromosikan stabilitas dan perdamaian dunia.
Sebagai ketua rombongan adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan.
"Ini sangat penting karena kita punya rencana untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kita punya (cadangan) nikel terbesar," jelas Presiden Joko Widodo.
Dalam wawancara terpisah, Menko Marves mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan Bank Dunia dan pengelola dana Amerika Serikat untuk membahas Omnibus Law dan proyek lingkungan Indonesia.
Ia menolak berkomentar secara khusus tentang rencana pertemuan dengan Tesla, tetapi mengatakan bahwa "ada peluang yang sangat bagus" bila ada perusahaan ingin berinvestasi dalam pengolahan nikel Indonesia untuk memangkas biaya produksi dengan dekatnya lokasi dari sumber material.
Baca Juga: Rencana Tesla Bangun Pabrik di Indonesia, Gaikindo Belum Terima Laporan