Industri Otomotif Berpengaruh Positif ke Sektor lain, Ini Harapan Gaikindo

RR Ukirsari Manggalani | Manuel Jeghesta Nainggolan
Industri Otomotif Berpengaruh Positif ke Sektor lain, Ini Harapan Gaikindo
Ilustrasi sparepart otomotif, yang dipasok dari berbagai unit komponen termasuk UMKM [Shutterstock]

Gaikindo berharap Pemerintah memberikan kemudahan konsumen dalam membeli mobil baru.

Suara.com - Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengharapkan pemerintah dapat membantu masyarakat untuk memperoleh kendaraan baru di tengah pandemi COVID-19.

Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, tentu perekonomian Indonesia bisa bergerak kembali.

"Kami sampaikan konsumen perlu dibantu banyak agar kami pelaku industri bisa tetap produksi. Sebab industri otomotif ini memiliki pengaruh ke sektor lain," kata Kukuh Kumara dalam sesi webinar, baru-baru ini.

Ia menambahkan, bila 80 persen pembelian kendaraan bermotor menggunakan jasa keuangan, maka dapat menggerakkan roda ekonomi. Belum lagi sektor pendukung lainnya seperti asuransi, dan UMKM yang memasok komponen.

Baca Juga: Triwulan I 2025 PosIND Salurkan Bantuan Tunai ke 32.743 KPM di Seluruh Wilayah Bogor

Suasana di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten (18/7).  [Suara.com/Arief Hermawan P]
Suasana di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Sebagai ilustrasi peta otomotif Nasional per tahun [Suara.com/Arief Hermawan P]

"Kalau otomotif tumbuh maka utilisasi pabrik yang meningkat bisa menyerap lagi tenaga kerja di sektor ini," ucapnya.

Gaikindo pun meyakini bila pajak nol persen untuk mobil baru belum sepenuhnya ditolak. Namun masih dikaji ulang oleh Kementerian Keuangan.

"Kemenkeu masih melihat apakah kajiannya ini betul berdampak positif bagi perekonomian," ungkap Kukuh Kumara.

Ia pun mengharapkan, selain pajak nol persen ada solusi lain untuk mempercepat pemulihan industri kendaraan bermotor.

"Jadi kami memang menunggu. Karena bisa membantu untuk segera bangkit," tutup Kukuh Kumara.

Baca Juga: Penjualan Mobil Indonesia Naik untuk Pertama Kalinya Sejak 2023