Mobil Dapur Lapangan sampai Ambulans Evakuasi Warga dari Gunung Merapi

Kamis, 12 November 2020 | 05:45 WIB
Mobil Dapur Lapangan sampai Ambulans Evakuasi Warga dari Gunung Merapi
Sejumlah armada kemanusiaan ACT disiapkan untuk membantu proses evakuasi hingga pemberian dukungan logistik untuk para pengungsi Gunung Merapi [ANTARA/HO/ACT].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas, berbagai jenis kendaraan bergerak atas arahan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk  evakuasi warga di sekitar. Ada bus, kendaraan double cabin, ambulans, hingga mobil dapur lapangan berjajar di belakang mobil patroli Polisi Lalu Lintas atau Polantas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.000 warga telah dievakuasi ke empat kabupaten menyusul terus meningkatnya aktivitas Gunung Merapi.

Dikutip dari kantor berita Antara, Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam pernyataan resmi pada Rabu (11/11/2020) menyatakan bahwa 1.294 warga sekitar Gunung Merapi telah dievakuasi. Tujuannya ke empat kabupaten, yaitu Boyolali, Magelang, Klaten dan Sleman.

"Mereka yang dievakuasi sebagian besar adalah kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, disabilitas dan ibu menyusui," jelas Raditya Jati.

Warga paling banyak dievakuasi ke Kabupaten Magelang dengan total 835 warga, Sleman 203 warga, Boyolali 133 warga, dan Klaten 123 warga. Mereka tersebar di Tempat Evakuasi Sementara (TES) dan Tempat Evakuasi Akhir (TEA).

Baca Juga: Perlu Mobil Ambulans? Ini Versi DFSK Gelora serta Daftar Harga

Beberapa alut dan personel stand by untuk mengantisipasi bencana erupsi Gunung Merapi di Pusdalops BPBD Sleman, Rabu (11/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Beberapa alut dan personel stand by untuk mengantisipasi bencana erupsi Gunung Merapi di Pusdalops BPBD Sleman, Rabu (11/11/2020) [SuaraJogja.id/Hiskia Andika].

"Pihak pemerintah desa menyiapkan tidak hanya tempat, tetapi tenaga serta pelayanan kepada para warga yang harus dievakuasi. Ini menjadi bukti kuatnya sister village dalam konteks kebencanaan, warga dari suatu desa membantu warga desa lainnya," lanjutnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus membantu pemerintah desa, kabupaten, sampai provinsi untuk memenuhi kebutuhan warga.

Raditya Jati menjamin kebutuhan makan dan minum para warga terpenuhi. Para sukarelawan di lokasi evakuasi terus membantu untuk menyediakan kebutuhan pokok seperti sayuran. Kemudian memasak makanan di dapur umum atau di mobil dapur lapangan.

Pos pendukung di tempat penampungan juga selalu siap untuk memberikan pelayanan seperti pos kesehatan yang siaga 24 jam.

Dalam upaya kesiapsiagaan hingga penanganan darurat, empat pemerintah daerah di tingkat kabupaten yang menjadi tujuan para pengungsi Gunung Merapi telah menetapkan status keadaan darurat, baik siaga maupun tanggap darurat. Status ini akan mempermudah BPBD dalam aksesibilitas sumber daya, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan operasi tanggap darurat.

Baca Juga: Commercial Vehicle Jadi Ambulans, Garut Siapkan 16 Unit Tangani COVID-19

Dan BPBD juga terus mengevaluasi tantangan apabila kondisi semakin kritis, termasuk jalur dan transportasi evakuasi, jalur dan peralatan komunikasi, sampai penerapan protokol kesehatan COVID-19 saat proses evakuasi dan di tempat penampungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI