Temuan Survei: Generasi Z Cenderung Pilih Mobil Listrik Daripada Bensin

Jum'at, 06 November 2020 | 10:30 WIB
Temuan Survei: Generasi Z Cenderung Pilih Mobil Listrik Daripada Bensin
Ilustrasi anak-anak di mobil. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berdasarkan survei internal yang dilakukan Peugeot Inggris, 54,8 persen anak-anak Generasi Z meminta orangtua mereka untuk membeli mobil listrik atau mobil hybrid.

Dikutip dari Whatcar, Generasi Z, yaitu mereka yang lahir setelah 1995, cenderung mendorong orangtua mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Di antaranya: tidak membuang sampah dan mengganti mobil milik keluarga dengan kendaraan tipe Electric Vehicle (EV) yang murni bertenaga listrik, atau hybrid, yang mamu dioperasikan menggunakan tenaga listrik dan di saat tertentu mengandalkan bahan bakar konvensional.

Dari hasil survei, Peugeot menyatakan bahwa anak-anak turut mempengaruhi keputusan dari kebiasaan orangtua mereka dalam berbelanja. Hasilnya sebesar 55,3 persen orangtua menyatakan mendapat tekanan dari anak-anak mereka untuk membeli mobil listrik atau hybrid.

Selain itu, 72,2 persen anak-anak menyebutkan bahwa orangtua mereka selalu menanyakan pendapat mereka soal rencana liburan dan bila hendak membeli kendaraan.

Baca Juga: Pemilu Amerika Serikat: Joe Biden Sebut Mobil Listrik dan Tekan Emisi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) didampingi pembalap Sean Gelael (kiri) berada dalam mobil listrik ketika mengikuti konvoi melintas di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Jumat (20/9). [Suara.com/Arya Manggala]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) didampingi pembalap Sean Gelael (kiri) berada dalam mobil listrik ketika mengikuti konvoi melintas di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Diabadikan jauh sebelum pandemi COVID-19. Sebagai ilustrasi produk bertenaga listrik [Suara.com/Arya Manggala]

Dari semua anak yang disurvei tadi, 67,8 persen memilih punya mobil listrik dan mobil hybrid yang lebih ramah lingkungan. Juga disebutkan, dua pertiga responden ini tertarik dengan isu gaya hidup hijau, walaupun berusia sangat muda.

Informasi terkait isu lingkungan rupanya sudah biasa mereka dengar saat berada di sekolah. Bahkan bencana alam sebagai dampak pemanasan global menjadi sesuatu yang cukup terekam dalam memori anak-anak.

Dalam penelitiannya, Peugeot memilih responden 1.250 anak-anak usia tujuh hingga 12 tahun beserta orangtua mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI