Suara.com - Dalam dunia otomotif, balancing adalah proses menciptakan keseimbangan antara semua roda kendaraan. Seperti dikutip dari laman situs Nissan Indonesia, "Balancing adalah penyesuaian atau upaya menjaga keseimbangan pada titik atas bawah atau kiri kanan roda dengan cara menambahkan timah pada bagian yang kurang. Biasanya ini dilakukan setelah penggantian ban atau velg, dan jika kilometernya sudah mencapai batas untuk balancing."
Nah, ketentuan itu berlaku di sektor roda empat. Lantas bagaimanakah dengan sektor roda dua?
Rupanya senada. Salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan ketika memiliki sebuah motor adalah melakukan balancing velg motor. Mengingat fungsinya untuk menyeimbangkan kendaraan, maka tentu sangatlah penting.
Mengutip laman Suzuki Indonesia, balancing velg motor menjadi hal yang perlu dilakukan secara rutin. Khususnya bagi pengguna kendaraan dengan velg lebar.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Komunitas Otomotif Honda BR-V Sumbang Fasilitas
Apabila tidak melakukan balancing velg secara rutin, maka akan timbul beberapa masalah yang akan membuat kenyamanan ketika berkendara menjadi terganggu. Selama berada dalam perjalanan juga akan membuat was-was karena kondisi kendaraan yang tidak stabil.
Bagi yang masih menganggap balancing pada kendaraan bermotor ini tidak terlalu perlu untuk dilakukan, sebaiknya segera meyakinkan diri untuk melakukannya. Tentu saja mencegah kerusakan akan lebih baik daripada membahayakan diri dengan kondisi kendaraan yang kurang prima.
Berikut adalah wacana seputar pentingnya balancing velg sepeda motor:
Masalah yang muncul jika tidak dilakukan
- Apabila tidak melakukan balancing velg ini maka akan dapat menimbulkan beberapa masalah yang tidak diinginkan. Ketika berkendara dalam kecepatan tinggi, motor akan terasa tidak nyaman. Hal ini disebabkan oleh ban motor yang tentunya tidak seimbang.
- Selama dalam perjalanan pengendara hanya akan merasakan perjalanan yang kurang nyaman. Ban motor yang tidak seimbang ini akan membuat kendaraan bergetar karena kondisi ban yang tidak stabil. Masalah ini mungkin tidak akan terasa jika mengendarai dengan kecepatan sedang atau rendah.
Perbedaan balancing motor dengan mobil
Baca Juga: Selamat! Inilah Para Penerima Apresiasi 11th SATU Indonesia Awards 2020
- Balancing pada velg motor biasanya dilakukan dengan satu titik keseimbangan, hal ini biasa disebut dengan istilah static.
Sementara itu, untuk balancing pada mobil dilakukan dengan menggunakan timah atau dynamic. - Pada proses balancing ini, ban dimasukkan pada balancer dan akan terlihat bagian titik ban yang harus diseimbangkan.
- Apabila titik keseimbangan telah diketahui, biasanya mekanik akan menggunakan timah sesuai dengan yang dibutuhkan. Mulai dari 5 gr hingga 20 gr tergantung berapa banyak timah yang diperlukan untuk balancing ini.
Ciri-ciri kendaraan yang perlu balancing
- Ketika memiliki dan menggunakan sebuah kendaraan, sedikit banyak tentunya pengguna sudah bisa merasakan kendaraan nyaman atau tidak ketika digunakan. Hal ini berkaitan dengan balancing velg yang perlu segera dilakukan ketika kendaraan memberikan ciri-ciri tadi.
- Ciri pertama perlu melakukan balancing velg adalah setir kendaraan akan bergetar ketika digunakan. Hal ini menjadi pertanda bahwa ban depan mengalami sebuah masalah. Kemudian, jika setir kendaraan terasa lebih berat dari biasanya ini menandakan harus balancing.
- Hilangnya keseimbangan ketika berkendara juga menjadi ciri-ciri kendaraan yang perlu balancing velg. Apabila ciri-ciri ini ada pada kendaraan sehari-hari, sebaiknya segera lakukan balancing velg motor.
Keselamatan ketika berkendara tentunya harus dijamin dengan melakukan perawatan rutin pada kendaraan. Hal ini akan membuat merasa aman dan tidak khawatir dengan kondisi kendaraan yang tidak memadai.