Suara.com - Lewis Hamilton, driver tim Mercedes asal Britania Raya berhasil mengukir rekor baru dalam balap Formula One (F1) dengan menang 92 kali balapan. Atau saat ini, dengan kemenangan paling gres di F1 GP Portugal (25/10/2020) telah unggul satu kali di atas rekor lama yang dibukukan driver legendaris Michael Schumacher dari Jerman. Rekor sebelumnya adalah 91 kali.
Masih dari cockpit jet darat yang dibesutnya, lajang bernama lengkap Lewis Carl Davidson Hamilton ini menyatakan lewat komunikasi radio kepada timnya, "Sungguh sebuah kehormatan untuk bekerja bersama kalian semua."
Yang langsung dibalas oleh race engineer andalannya, Peter Bonnington.
"Begitu pula di sini, suatu kehormatan balap bersamamu," ucap Peter Bonnington yang kerap disapa Bono.
Baca Juga: Lewati Rekor Schumacher, Ini Fakta Statistik Kemenangan Lewis Hamilton
Dari percakapan ini, tampak Lewis Hamilton memberikan penghargaan kepada seluruh anggota tim. Utamanya mereka yang terjun langsung di paddock. Bahwa tanpa kontribusi mereka, ia tak akan bisa mencetak rekor baru dalam sejarah balap jet darat.
Dikutip dari kantor berita Antara, usai balapan, Lewis Hamilton menyatakan, tanpa kru tim Mercedes, ia tak akan bisa melaju hingga di titik pencapaian yang sekarang.
"Saya sangat berutang kepada mereka. Orang-orang ini. Atas kerja tim mereka, secara terus menerus berinovasi dan menembus batas yang bahkan lebih tinggi setiap tahun," papar driver berusia 35 tahun itu.
"Suatu kehormatan bekerja dengan mereka. Ini sangat luar biasa," tandasnya.
Sedikit drama menjelang balap F1 GP Portugal kemarin (25/10/2020), Lewis Hamilton mengeluhkan kram pada betis kanannya.
Baca Juga: Mobil Bersistem Autopilot Dinilai Bahayakan Jiwa Manusia
"Rasanya sangat sakit saat harus menekan pedal di lintasan lurus. Seperti ada bagian yang tertarik, namun saya harus mengatasinya," kisah Lewis Hamilton.
Tengah mengincar gelar juara dunia F1 untuk ketujuh kalinya, Lewis Hamilton telah menjadi salah satu dari driver balap jet darat paling senior kekinian.
Dan dalam usia 35 tahun, ia masih tetap menunjukkan performa puncak, dengan keunggulan satu lap dari hampir semua driver yang berlaga di Portugal, kecuali tiga finisher di belakangnya.
"Saya sudah berusia 35 tahun, dan merasa masih kuat secara fisik. Namun tentunya banyak yang bertanya-tanya kapan performa ini akan berakhir, dan tidak memperlihatkan kinerja maksimal. Namun kondisi kemunduran belum tampak sekarang. Setidaknya belum," kata sulung dari dua bersaudara itu disambung senyum.
Berbicara tentang rekor dan sejarah baru yang diukirnya di pentas F1, ia menyatakan, "Saya hanya bisa bermimpi tentang di mana saya sekarang."
Momentum indah sesudah balapan juga diperolehnya dari keluarga. Sang ayah, Anthony Hamilton hadir bersama ibu tirinya, Linda, serta membawa anjing kesayangan Lewis Hamilton, Roscoe.
Ia pun mendapatkan pelukan hangat dari sang ayah, yang menjadi manajer di awal karirnya.
"Saya tidak memiliki bola ajaib yang digunakan para peramal ketika datang ke tim Mercedes, sehingga kiat kami sebagai tim balap adalah mencoba menggunakan waktu setiap hari sebaik-baiknya. Kami semua melangkah ke arah yang sama," lanjutnya tentang turun berlaga bersama tim, khususnya tim saat ini, yaitu Mercedes-AMG Petronas F1 Team.
"Akan butuh waktu untuk menerima kenyataan bahwa saya membuat hal baru dalam sejarah F1. Bahkan sekarang, kondisi mental saya masih dalam suasana balapan, sehingga belum bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saat ini. Mungkin nanti," tandas Lewis Hamilton seperti dikutip kantor berita Antara dari AFP.
Selamat telah mengukir sejarah, Champ! Gelar juara dunia F1 ketujuh sudah menanti.