Suara.com - Pandemi COVID-19 membuat penjualan PT Honda Prospect Motor (HPM) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Honda di Indonesia merosot hingga 49 persen.
Namun, belakangan penjualan produsen otomotif berlogo "H" ini mulai mengalami pertumbuhan. Salah satunya menggunakan strategi penjualan digital, yang dianggap sebagai kunci.
"Pencapaian kami untuk penjualan online di atas 50 persen.Kami beradaptasi dengan kebiasaan konsumen yang berubah, lewat cara pemasaran produk," jelas Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT HPM.
Ia menambahkan, ajang Honda Brio virtual modification, Honda racing simulation, serta terakhir adalah Hidup Sehat bersama Honda juga menjadi cara marketing untuk mengekspos konsumen supaya bisa hidup sehat.
Baca Juga: Kapan Honda Bawa Produk Ramah Lingkungan ke Indonesia?
Selain itu, Honda juga menggunakan marketplace selain website Honda sendiri. Jadi ada kebiasaan yang sudah mulai berubah dari konsumen.
"Digital marketing sangat efektif dari penjualan sampai purna jual," papar Yusak Billy.
Sepanjang September lalu, Honda membukukan penjualan retail 5.835 unit secara Nasional, atau meningkat 20 persen dibandingkan penjualan bulan sebelumnya. Jadi secara total, penjualan Honda di tahun ini telah terkumpul 55.548 unit.
Dalam peta pemasaran September itu, Honda Brio menyumbangkan kontribusi 62 persen untuk Honda dengan penjualan 3.622 unit, sekaligus menjadikannya model dengan penjualan tertinggi di Indonesia pada September lalu.
Honda Brio Satya menjadi model dengan penjualan tertinggi bagi Honda dengan total 2.507 unit, meningkat 33 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sementara itu, penjualan Honda Brio RS juga meningkat sebesar 80 persen dari 621 unit menjadi 1.115 unit pada September lalu.
Baca Juga: Rencana Relaksasi Pajak Ditolak, Honda Berharap Penjualan Segera Pulih