Kemenperin Usulkan Keringanan Pajak Mendesak untuk Industri Otomotif

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 17 Oktober 2020 | 15:09 WIB
Kemenperin Usulkan Keringanan Pajak Mendesak untuk Industri Otomotif
Diler Honda Nusantara MT Haryono diresmikan pada Selasa (31/7). [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan pihaknya telah mengajukan usulan keringanan pajak yang bersifat mendesak ke Kementerian Keuangan untuk mendorong pasar mobil di Tanah Air.

Taufik, dalam keterangan tertulis yang disiarkan Antara, Sabtu (17/10/2020) mengatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian lesu, pihaknya telah memberi sejumlah stimulus kepada industri otomotif.

“Untuk sektor produsennya, kami memberikan IOMKI (Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri) dan berbagai stimulus pajak usaha. Sedangkan untuk demand kami usulkan keringanan pajak PPnBM yang bersifat mendesak kepada Kementerian Keuangan,” kata dia.

Kemenperin telah mengajukan relaksasi sejumlah pajak untuk mendukung keringanan pembelian kendaraan, antara lain pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru sebesar 0 persen, PPN, serta pajak daerah yang mencakup bea balik nama (BBN), pajak kendaraan bermotor (PKB), dan pajak progresif.

Baca Juga: Pertimbangkan Situasi Pandemi COVID-19, Gaikindo Jakarta Auto Week Ditunda

Sayang sampai saat ini belum ada kejelasan soal usulan Kemenperin itu. Dalam sebuah wawancara pada September, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pihaknya masih mengkaji usulan itu.

"Sepertinya insentif untuk program pemulihan ekonomi nasional sudah banyak," kata Sri Mulyani di Jakarta pada 22 September kemarin.

Taufiek berharap agar krisis Covid-19 ini hanya berdampak sementara dan dapat diselesaikan dengan insentif fiskal, mengingat penentu pemulihan ada pada sisi permintaan.

“Relaksasi pajak ini paling tidak memberikan upaya baru membuka demand yang selanjutnya dapat meningkatkan utilisasi industri,” ujarnya.

Baca Juga: Daihatsu: Pasar Mobil Indonesia Pulih di 2023

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI