Recall Hyundai Kona Bisa Terjadi Secara Global

Rabu, 14 Oktober 2020 | 13:25 WIB
Recall Hyundai Kona Bisa Terjadi Secara Global
Peluncuran SUV listrik Kona yang perdana di India, tampak Menteri Tamil Nadu Edappadi K.Palanisami (kanan, di dalam mobil) hadir di Secretariat Park di Chennai (24/7/2019) [AFP/Arun Sankar].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Insiden kebakaran baterai mobil listrik Hyundai Kona diperkirakan bisa menyebabkan penarikan kembali atau recall di seluruh dunia. Kejadian terbaru kendaraan jenis murni listrik atau Electric Vehicle (EV) buatan Hyundai Motor Company ini terjadi di Korea Selatan, dengan kasus saat dilakukan recharging sumber daya.

Sejak 2018, tidak kurang dari 16 kebakaran telah dilaporkan di Korea Selatan, Kanada, Austria, dan beberapa negara.

Atas kejadian itu, Hyundai melakukan recall yang saat ini sudah berlaku di Korea Selatan. Untuk mencegah kejadian berulang, perusahaan telah melakukan pembaruan perangkat lunak untuk sistem pemantauan baterai serta sumber daya atau si baterai sendiri. Semuanya baru.

Sayangnya, sampai kini belum ditemukan penyebab sesungguhnya kebakaran bisa terjadi.

Baca Juga: Sah! Hyundai Bangun Litbang dan Pabrik EV di Singapura

Hyundai Kona EV atau Hyundai Kona electric dalam Paris Motor Show 2018 [Shutterstock].
Hyundai Kona EV atau Hyundai Kona electric dalam Paris Motor Show 2018 [Shutterstock].

Menurut Kantor Berita Yonhap, Hyundai Motor Company akan memperpanjang penarikan kembali di Amerika Utara (11.000 unit), Eropa (37.000), dan beberapa negara lain (3.000) dengan total sekitar 77.000 kendaraan di seluruh dunia.

Hyundai disebut telah mengajukan penarikan kembali ke Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional dan pada saat yang sama LG Energy Solution sebagai penyedia baterai mengatakan tidak ada hubungannya dengan penyebab kebakaran.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mengungkapkan, masalah yang terjadi kemungkinan bersumber pada separator baterai yang rusak.

Atas kejadian ini, baik Hyundai Motor Company dan LG Chem telah mengalami kerugian di pasar saham atas insiden ini. Tercatat perusahaan kehilangan 2,5 dan 3,2 persen per saham pada Senin (12/10/2020) dan tren penurunan terus berlanjut.

Hyundai Kona sendiri rencananya akan diluncurkan di Indonesia dalam waktu dekat dan akan menjadi mobil listrik pertama Hyundai di Tanah Air.

Baca Juga: Hyundai Menghapus Iklan BTS di China Akibat Pernyataan Ini

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), distributor resmi Hyundai di Indonesia, pada September lalu telah memastikan bahwa Hyundai Kona akan dijual di Indonesia dengan harga sekitar Rp600 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI