Dapat Insentif, Penjualan Mobil Listrik Meningkat Tiga Kali Lipat di Eropa

Selasa, 13 Oktober 2020 | 13:00 WIB
Dapat Insentif, Penjualan Mobil Listrik Meningkat Tiga Kali Lipat di Eropa
Peta negara-negara di Eropa [AFP].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kendaraan listrik menyumbang 8 persen dari penjualan mobil di Eropa pada paruh pertama 2020. Hal ini memposisikan mobil berbahan bakar non-minyak bumi ini di jalur utama untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar.

Perusahaan analisis LSM Transport & Environment (T&E) yang beroperasi di banyak ibu kota negara-negara Eropa mencatat, selama masa pandemi COVID-19 penjualan mobil secara keseluruhan anjlok. Namun pangsa pasar mobil listrik meningkat tiga kal lipat di kawasan Ekonomi Eropa (EEA, European Economic Area), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

T&E mengaitkan peningkatan penjualan dengan standar emisi mobil yang lebih rendah di wilayah Uni Eropa turut didorong oleh insentif pembelian mobil baru pasca pandemi, seperti dilaukan di Jerman dan Prancis.

LSM Transport & Environment (T&E) berharap agar para pembuat mobil dapat memenuhi standar emisi 2020. Dengan demikian, penjualan kendaraan listrik dan hibrida dapat mencapai tiga kali lipat sepanjang 2020 dan mencapai 10 persen dari penjualan mobil di wilayah EEA.

Baca Juga: Kenya Tengah Giat Kembangkan Sepeda, Motor dan Mobil Listrik

Stasiun pengisian ulang baterai mobil (Shutterstock).
Stasiun pengisian ulang baterai mobil. Sebagai ilustrasi (Shutterstock).

"Ini karena standar emisi Uni Eropa. Tetapi juga berkat banyak investasi yang dilakukan pembuat mobil tahun lalu," kata para penganalisa, seperti dikutip dari MSN.

Sementara itu Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA, atau European Automobile Manufacturers Association) mengatakan penjualan kendaraan listrik telah didorong oleh skema dukungan nasional dalam rangka pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.

Akan tetapi, perlu diketahuan bahwa tren ini belum tentu bersifat jangka panjang.

"Sulit untuk membuat prediksi apa pun tentang pergeseran perilaku konsumen di masa depan yang diperoleh dari pertumbuhan "buatan" dengan peran subsidi," kata ACEA.

Lebih lanjut, ACEA mengatakan para pembuat kebijakan perlu memperkuat infrastruktur dan skema pengisian untuk membuat kendaraan tanpa emisi lebih terjangkau sebelum mempertimbangkan standar CO2 yang lebih ketat.

Baca Juga: Toyota dan Panasonic Sepakat Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik

"Target emisi masa depan yang lebih ketat untuk memastikan kendaraan listrik tetap keluar tanpa polusi," jelas ACEA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI