Umumkan Strategi, Daimler Pangkas Biaya Belanja Mercedes-Benz

Kamis, 08 Oktober 2020 | 21:40 WIB
Umumkan Strategi, Daimler Pangkas Biaya Belanja Mercedes-Benz
Daimler, induk dari Mercedes Benz [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Daimler, salah satu dari perusahaan otomotif tertua di dunia dan paling tua di Jerman, mengumumkan untuk memangkas biaya belanja Mercedes-Benz. Nilai yang ditetapkan adalah di atas 20 persen pada 2025 sebagai bagian dari perombakan strategi.

Langkah ini akan membuat Mercedes-Benz mesti fokus pada segmen kendaraan yang lebih banyak berkontribusi atau memberikan laba. Seperti limusin dan berbagai tipe sport.

Ola Kaellenius, Chief Executive Daimler mengatakan kepada investor bahwa kendaraan kompak seperti Mercedes-Benz seri A-Class dan B-Class telah membantu meremajakan merek perusahaan. Akan tetapi Daimler perlu memprioritaskan sumber daya bagi masa depan.

"Ini bukan tujuan utama, kami tidak boleh menjadi kompetitor untuk sektor volume. Segmen mewah biasanya memiliki pertumbuhan di atas rata-rata," jelasnya dalam konferensi pers virtual, dikutip dari US News.

Baca Juga: BMW Bercanda dengan Mercedes-Benz Lewat Video Seri 7 Versi Penyegaran

Ilustrasi Mercedes-Benz AMG (Autoevolution)
Ilustrasi Mercedes-Benz AMG (Autoevolution)

Sehingga di masa mendatang, Mercedes-Benz akan menggandakan penjualan mobil mewah Maybach dan meningkatkan penjualan turunan Mercedes-Benz AMG dan G-Wagon, ditambah varian kendaraan listrik.

"Dengan teknik manufaktur yang lebih efisien dan biaya yang lebih rendah, Mercedes-Benz ditargetkan dapat mengantongi laba dua digit di atas margin penjualan pada 2025," sambung Ola Kaellenius.

Tidak hanya memangkas biaya belanja, perusahaan juga akan mengambil langkah efisiensi lainnya seperti menghilangkan girboks manual dan memangkas variasi mesin bensin sebesar 70 persen pada 2030. Terakhir adalah menawarkan sekitar 5.000 staf untuk pensiun dini.

Sekali lagi, strategi yang diambil Daimler tak lepas dari dampak virus Corona di bidang otomotif. Pandemi ini telah menyebabkan penurunan penjualan, mendorong perusahaan mengalami kerugian operasional pada kuartal pertama dan kedua.

Langkah perdana yang dibuat Mercedes-Benz untuk mengatasi kerugianadalah berhenti memasarkan sedan di Amerika Serikat dan fokus memproduksi kategori Sport Utility Vehicle (SUV) yang menjadi favorit warga Negeri Paman Sam.

Baca Juga: Gottlieb Daimler, Desainer Otomotif Visioner dari Jerman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI