Suara.com - Dilandasi semangat Sumpah Pemuda, yaitu memberdayakan peran anak-anak muda sebagai tumpuan bangsa di masa mendatang, para juri dari Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 menyatakan keinginan untuk mencari mutiara-mutiara nan jauh di seantero archipelago negeri kita.
Yaitu sosok para muda usia yang tanpa pamrih ingin turut memajukan Indonesia dalam berbagai karya. Tahun ini, memasuki gelaran ke-11 kalinya, tahapan pemberian anugerah terasa berbeda. Bukan karena mesti melakukan seleksi peserta yang tembus 10 ribu. Namun harus berlangsung di masa pandemi COVID-19, sehingga semuanya mesti dilakukan secara online.
Sebagai penyelenggara SATU Indonesia Awards, adalah PT Astra International Tbk yang berdiri pada 1957. Perusahaan ini telah mengembangkan bisnisnya dalam segmen otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, serta properti.
Sedangkan SATU Indonesia Awards adalah program untuk memberikan apresiasi kepada anak muda Indonesia yang memiliki program inspiratif dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya melalui lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.
Baca Juga: Asuransi Astra Bagikan Masker Ramah Tuli dan Paket Sembako ke 24 Kota
Tahun ini, penghargaan ditambah satu kategori khusus terkait pandemi COVID-19, yang disebut pejuang tanpa pamrih.
"Memasuki tahun kesebelas pelaksanaan SATU Indonesia Awards 2020, kami melihat banyaknya animo pemuda yang memiliki peran aktif dalam memajukan bangsa. Terhitung dari jumlah pendaftar 11th SATU Indonesia Awards 2020 telah mencapai 10.036, atau naik 15,9 persen dari tahun sebelumnya," papar Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs Astra.
Dari seluruh kontestan, kurun lima bulan dilakukan penyaringan kandidat. Dan dalam konferensi pers virtual hari ini, Selasa (6/10/2020) dewan juri yang menghadirkan wakil Tri Mumpuni, Billy Boen, Ria Deliansyah, dan Boy Kelana Soebroto, telah menetapkan 23 peserta finalis.
Finalis favorit terpilih mendapatkan hadiah Rp10 juta, sedangkan penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2020 tingkat nasional akan mendapat dana pembinaan Rp60 juta dan pembinaan kegiatan yang dapat dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra, yaitu Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra.
Adapun kesan-kesan yang didapat dari para juri untuk pergelaran SATU Indonesia Awards 2020 adalah fakta "too good to be true". Bahwa masih banyak anak muda di luar sana--yang mungkin tidak terjangkau oleh "radar" di Ibu Kota Jakarta--mau melakukan kebaikan, hal-hal inspiratif dan inovatif untuk turut memajukan bangsanya.
Baca Juga: Terapkan Strategi Omnichannel, Asuransi Astra Raih OMNI Brands 2020
"Mereka adalah para sosok yang benar-benar mengejar meaning daripada money," papar Tri Mumpuni.
"Bagaikan lilin-lilin kecil, mereka yang berada di luar jangkauan kita ini mau melakukan hal kreatif dan inovatif, dan tidak peduli apakah akan diapresiasi atau tidak," tandas Riza Deliansyah.
"Dan tahun ini sangat menantang karena ada pandemi, sehingga kami tidak bisa datang langsung mencari anak-anak muda berprestasi. Kondisi pandemi COVID-19 menuntut kami sebagai juri untuk berinovasi, dengan melakukan penjurian secara virtual, demikian pula nanti acara penganugerahannya," lanjutnya.
Untuk kategori favorit, masyarakat bisa turut memberikan dukungan kepada satu finalis favorit dari 23 finalis melalui voting online kurun 5-11 Oktober 2020 melalui https://www.satu-indonesia.com/SIA2020vote.
Dan bagi para blogger serta jurnalis berbagai media Tanah Air, bisa turut berpartisi mengikuti Lomba Foto Astra (LFA) dan Anugerah Pewarta Astra (APA) 2020 dengan hadiah-hadiah utama berbagai produk otomotif. Antara lain empat unit Honda PCX Hybrid, empat unit Honda ADV150 CBS, serta empat unit Honda BeAT.
Berikut adalah daftar 23 finalis 11th SATU Indonesia Awards 2020:
Bidang kesehatan
- Pencegah Stunting di Pedalaman Papua Barat, Johan A. Rahman dari Sorong, Papua Barat
- Pengedukasi Hak Kesehatan Seksual Anak, Mariana Yunita Hendriyani Opat dari Kupang, Nusa Tenggara Timur
Bidang pendidikan
- Petualang Edukasi bagi Daerah Terpencil, Alfin Anwar dari Tolitoli, Sulawesi Tengah
- Pendongeng Kreatif untuk Anak Maluku, Eklin Amtor de Fertes dari Ambon, Maluku
Bidang lingkungan
- Penggagas Kelompok Santri Tani Milenial, Rizki Hamdani dari Jombang, Jawa Timur
- Penjaga Laut dari Desa Batu Putih, Umar Dani dari Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat
Bidang kewirausahaan
- Penjahit Asa Perempuan dari Kota Padang, Elsa Maharani dari Padang, Sumatra Barat
- Penyejahtera Petani Kopi Desa Mulyorejo, Samsul Hadi Saputra dari Jember, Jawa Timur
Bidang teknologi
- Pelacak Ikan Berbasis Navigasi, I Gede Merta Yoga Pratama dari Gianyar, Bali
- Penggagas goUNBK, Sahabat Ujian Siswa, Maman Sulaeman dari Pekalongan, Jawa Tengah
Kategori kelompok
- Penyambung Listrik Daerah Membutuhkan, Irvan Hermala dari DKI Jakarta
- Pendamping Petani Berbasis Teknologi, Muhammad Aria Yusuf dari DKI Jakarta
Kategori khusus para pejuang tanpa pamrih di masa pandemi COVID-19, terdiri dari 11 finalis
- Pendeteksi Risiko COVID-19 Lewat Aplikasi EndCorona, Arya Ananda Indrajaya Lukmana dari Cilegon, Banten.
- Distributor Pangan bagi Kaum Membutuhkan, Dedhy Bharoto Trunoyudho, Surabaya, Jawa Timur.
- Perangkul Guru Majukan Kualitas Pembelajaran, Galih Suci Pratama dari Semarang, Jawa Tengah.
- Sang Garda Terdepan COVID-19, Ika Dewi Maharani dari Surabaya, Jawa Timur.
- Penggagas Telemedicine #Say-doc, Imam Syaifulloh dari Cilacap, Jawa Tengah.
- Penata Panggung Tanggap COVID-19, Muhammad Zidny Kafa dari Bantul, DI Yogyakarta
- Sahabat Ibu Rumah Tangga Dari Kota Makassar, Muthmainnah Bahri dari Makassar, Sulawesi Selatan
- Penggagas The Cube Virtual Space, Rega Oktaviana dari Bandung, Jawa Barat.
- Penggandeng UMKM Kuliner Yogyakarta, Revo Suladasha dari Yogyakarta, DI Yogyakarta
- Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus, Yuli Yanika dari Medan, Sumatra Utara
- Pemberdaya UMKM Lokal Lewat Zakat, Zulrifan Noor dari Tabalong, Kalimantan Selatan
Para Juri 11th SATU Indonesia Awards 2020
- Prof. Emil Salim, Dosen Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Indonesia
- Prof. Nila Moeloek, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
- Prof. Fasli Jalal, Rektor Universitas YARSI & Guru Besar Universitas Negeri Jakarta
- Ir. Tri Mumpuni, Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA)
- Onno W. Purbo Ph.D, Pakar Teknologi Informasi
- Toriq Hadad, Presiden Direktur PT Tempo Inti Media Tbk
- Riza Deliansyah, Chief of Corporate Affairs Astra
- Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra
- Dian Sastrowardoyo, Pegiat Seni
- Billy Boen, Pendiri Young On Top