Suara.com - Soal produk kendaraan bertenaga listrik, Harley-Davidson LiveWire sudah dikenal sebagai motor listrik pertama dari merek otomotif legendaris asal Amerika Serikat ini.
Meski banyak mendapat ulasan positif, namun sejauh ini penjualan motor ramah lingkungan itu kurang memuaskan. Harley-Davidson tetap dipandang sebagai merek yang terlalu mahal untuk generasi muda.
Hal ini ditambah fakta bahwa citra Harley masih dikaitkan dengan pengendara motor kelas wahid, dan persepsi bahwa semua motornya besar lagi mahal. Singkatnya, kaum milenial dan Gen Z tidak akan memilih Harley-Davidson walaupun mampu membelinya.
Melihat citra yang telanjur melekat pada Harley-Davidson, perancang industri Tanner Van De Veer dan DAAPworks bertekad untuk menghadirkan sepeda motor yang mungkin bisa menyelesaikan masalah ini. Konsepnya dinamakan Harley-Davidson Revival yang tetap menggunakan tenaga listrik, minimalis, dan futuristik. Desainnya sendiri terinspirasi dari desain awal Harley-Davidson.
Baca Juga: Toyota dan Hino Kembangkan Truk Listrik Sel Bahan Bakar di Amerika Utara
Mengutip Autoevolution, Harley-Davidson Revival dibuat dengan desain minimalis tetapi tetap berotot dan ikonik.
Motor ini menonjol dengan fitur-fitur seperti footpeg yang dapat disesuaikan, setang kulit asli dan beberapa aksen kulit lain, cluster instrumen minimalis, dan lampu LED yang ramping. Desainnya lebih kecil dan lebih kompak dari yang ditawarkan Harley-Davidson saat ini.
Untuk menghemat waktu pengisian, motor dilengkapi paket baterai yang dapat ditukar.
"Meski mendapat banyak ubahan, Revival akan menjadi Harley-Davidson yang langsung bisa dikenali," tukas sang desainer.
Selain rangka, lampu depan juga didesain menyerupai logo Harley-Davidson yang menurut teori Van De Veer akan membuat motor langsung dapat dikenali walaupun berkilometer jauhnya.
Baca Juga: Sepi Peminat, Harley-Davidson Hentikan Penjualan Sportster di Eropa