Tips Menghindari Flat Spot Ban Mobil Selama Banyak Terparkir

Sabtu, 03 Oktober 2020 | 13:15 WIB
Tips Menghindari Flat Spot Ban Mobil Selama Banyak Terparkir
Ilustrasi ban mobil [Manuel Jeghesta/suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid 2 telah diterapkan kembali di DKI Jakarta, sejak pertengahan September lalu. Bagi para pengendara yang bekerja dan beraktivitas dari rumah, kendaraan bermotor saat ini mungkin lebih sering terparkir di garasi dan hanya dikeluarkan apabila ada keperluan mendesak saja.

Saat kendaraan terlalu lama terparkir di rumah, bukan tidak mungkin pengendara menemukan adanya masalah saat akan menggunakannya kembali.

Presiden Direktur Michelin Indonesia Steven Vette mengatakan, pengendara harus secara rutin mengecek kondisi kendaraan. Terutama bagian ban, saat kendaraan tidak digunakan dalam waktu cukup lama.

Steven menjelaskan, dalam kondisi statis atau terparkir dalam waktu lama, ban menahan beban kendaraan mobil atau motor dalam satu titik tumpuan.

Baca Juga: Amankah Mencampur Angin Biasa dan Nitrogen untuk Ban Mobil?

"Jika beban kendaraan bertumpu pada satu titik pada waktu terlalu lama, selain akan membuat ban kendaraan kempes juga berisiko menimbulkan flat spot atau deformasi pada ban," kata Steven, dalam keterangannya.

Flat spot muncul pada bagian ban yang menahan beban terlalu lama selama 1 hingga 2 bulan atau lebih. Flat spot menandakan, ban telah mengalami deformasi atau ketika bentuk ban tidak lagi bulat sempurna, akibat berada dalam posisi diam pada waktu terlalu lama.

Untuk menghindari flat spot dan deformasi ban, Steven menyarankan, pengendara menjalankan kendaraan minimal satu minggu sekali, untuk memastikan ada pergantian tumpuan beban kendaraan pada ban. Selain itu, disarankan pantau tekanan angin pada ban secara berkala.

Customer Engineering Support Michelin Indonesia Mochammad Fachrul Rozi Ban mengatakan, tekanan angin merupakan faktor penting untuk menjaga agar kondisi ban tetap prima.

"Kurang mengisi angin atau mengisi secara berlebih, dapat mengakibatkan ban aus lebih cepat, mengurangi cengkeraman, dan menjadikan lebih boros bahan bakar," kata Fachrul Rozi.

Baca Juga: Best 5 Oto: Mobil Balap dan SUV Listrik, Daihatsu Gran Max Taklukkan Medan

Lebih lanjut, Rozi menyarankan untuk secara rutin memeriksa tekanan ban, termasuk ban cadangan. Waktu yang disarankan adalah setiap bulan sekali.

Ilustrasi ban mobil. [Shutterstock]
Ilustrasi ban mobil. [Shutterstock]

Alasannya, meskipun tidak ada kerusaan yang terlihat di permukaan, ban bisa kehilangan tekanan udara hingga 1 psi (pound per inci persegi) setiap bulan.

"Hal ini dapat dipercepat oleh kebocoran udara karena kebocoran yang tidak disengaja, kebocoran pada katup atau tutup katup, atau kerusakan roda," tutup Rozi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI