"Mobilnya lebih besar, bahkan pernah kami menangani kategori bus. Isinya tabung oksigen dan lain-lain, dengan merek lebih bagus, biasanya impor dari Eropa," imbuhnya.
Sementara ciri ambulans biasa dibandingkan ambulans khusus COVID-19 adalah ketersediaan alat isolator tersendiri.
"Harganya memang beda juga, karena ada alatnya lagi," tukas Ari Cukmara.
Harapan Ari Cukmara dan kru perajin ambulans saat ini adalah pandemi COVID-19 ini segera berakhir.
"Walaupun ramai pesanan, namuan harapan saya COVID-19 segera berakhir. Memang ada yang diuntungkan tapi banyak yang dirugikan. Semoga ambulans-ambulans ini juga bisa membantu menekan jumlah kasus COVID-19," ungkapnya tulus.
Ya, semoga pandemi COVID-19 segera berakhir, dan semua bisa kembali beraktivitas seperti sebelum era new normal.
![Foto udara mobil ambulance yang sedang dalam proses perakitan di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jum'at (25/9/2020). [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/25/20279-ambulans.jpg)
Berikut estimasi biaya pembuatan ambulans COVID-19 berdasar paparan tadi:
- Biaya: Rp290 juta - Rp3 miliar
- Material:
Passenger car kelas MPV (antara lain Toyota Kijang Innova, Suzuki APV, Daihatsu Gran Max), SUV (antara lain Isuzu MU-X, Isuzu D-Max, Toyota Fortuner, Toyota HiLux)
Commercial vehicle (Toyota HiAce, Toyota HiAce, Mercedes-Benz Spinter, Mercedes-Benz Viano) - Instalasi: stretcher, tabung oksigen, isolator, menyesuaikan permintaan
- Durasi pengerjaan: 2 minggu - 3 bulan
Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan selalu ikuti protokol kesehatan tata normal baru. Gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama rutin cuci tangan. Selalu saling dukung dan saling jaga dengan tidak berdiri berdekatan, menggerombol, serta mengobrol, dalam mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCovid-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119
Baca Juga: Permintaan Toyota HiAce Melonjak, Peruntukannya Jadi Mobil Ambulans