Kinerja Perusahaan Menurun, Mitsubishi Tawarkan Pendi pada 600 Karyawan

Rabu, 30 September 2020 | 21:15 WIB
Kinerja Perusahaan Menurun, Mitsubishi Tawarkan Pendi pada 600 Karyawan
Logo Mitsubishi Motors. [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mitsubishi Motors Corporation menawarkan pensiun dini atau pendi, kepada 600 karyawan di bagian manajemen sebagai langkah efisiensi biaya operasional perusahaan.

Melansir Bussiness Insider, seorang sumber internal perusahaan mengatakan bahwa tawaran pensiun dini segera diterapkan mulai November 2020. Disebutkan pula bahwa sosok pembisik ini mengetahui betul kebijakan yang akan dikeluarkan perusahaan berlogo tiga berlian itu.

Sumber juga menyebutkan bahwa langkah yang dipilih Mitsubishi terpaksa dilakukan karena kinerja perusahaan terus mengalami penurunan.

Mitsubishi sendiri telah berjuang melawan penurunan penjualan di China dan Asia Tenggara. Dua lokasi ini adalah pasar terbesar Mitsubishi yang menyumbang seperempat dari total penjualannya.

Baca Juga: Naoya Takai, Bos Baru KTB Siap Perkuat Posisi Market Leader Mitsubishi Fuso

Dakar 4x2 Ultimate tipe termewah Mitsubishi All-New Pajero Sport (Foto: Insan)
Dakar 4x2 Ultimate, tipe termewah Mitsubishi All-New Pajero Sport.  Sebagai ilustrasi produk [Suara.com/Insan Krisnamusi]

Selain mengurangi jaringan dan sumber daya manusia, Mitsubishi juga menghentikan salah satu produksi modelnya. Bersamaan dengan penutupan pabrik Mitsubishi di Jepang, maka produk Mitsubishi Pajero tidak diproduksi lagi.

Mitsubishi Motors Corporation memproyeksikan kerugian bersih selama tahun fiskal 2020/2021 yang akan berakhir pada Maret 2021, mencapai 360 miliar yen. Hal ini disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir di semua belahan dunia, termasuk basis pasar Mitsubishi.

Menyikapi kondisi ini, Mitsubishi telah memulai rencana untuk memangkas 20 persen dari biaya tetapnya dalam jangka dua tahun ke depan. Pemangkasan itu akan mengakibatkan pengurangan pekerjaan dan kapasitas produksi serta menutup dealer atau jaringan yang dianggap tidak lagi menguntungkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI