Suara.com - Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan, situasi pandemi Covid-19 tidak membuat permintaan produk baru surut. Menurutnya, dalam kondisi pandemi konsumen berduit tetap menanti peluncuran mobil baru untuk membelinya.
"Di tengah kondisi pandemi, produk baru mendapat penerimaan yang cukup baik juga. Jadi, pasar tetap meminta adanya peluncuran," kata Anton, saat melakukan webinar, baru-baru ini.
Anton memberi contoh peluncuran mobil baru seperti Corolla Cross yang baru dirilis satu bulan, mendapat respons positif dengan jumlah Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang berada di atas target.
"Jadi bagaimana pun kondisi market yang sulit, pasar tetap meminta adanya peluncuran dari produk-produk baru ataupun produk aftersales," terang Anton.
Baca Juga: Saksikan Live: Toyota Virtual Expo Skala Nasional Siang Ini
Sebagai pemimpin pasar mobil di Indonesia, Toyota juga merasakan dampak dari pandemi. Bila biasanya, Toyota mampu menjual 20.000-25.000 unit mobil baru per bulan. Pandemi sempat membuat penjualan Toyota merosot hingga 6.727 unit pada Mei 2020.
Meski belum bisa kembali normal, tercatat penjualan Toyota mulai mengalami perbaikan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Juni - Agustus, rata-rata penjualan mobil baru Toyota berada di angka 11.000 unit.
Hal ini tentunya tidak lepas dari strategi Toyota yang terus merangsang pasar dengan peluncuran produk baru. Tercatat ada beberapa produk baru seperti
Corolla Cross, New Yaris, GR Supra, Innova TRD Sportivo, Sienta Welcab, dan Hilux, merupakan deretan model yang dipasarkan Toyota di tengah situasi pandemi.
Baca Juga: Terjadi Pergeseran: Cara Konsumen Membeli Mobil di Tengah COVID-19