Sejarawan Christopher Kopper dari Universitas Bielefeld, yang ditugaskan oleh VW untuk turut menyelidiki kasus tersebut, mengatakan bahwa penyelesaian yang dicapai adalah kesepakatan bersejarah.
Ratusan orang dibunuh, ribuan jadi korban penyiksaan
"Ini akan menjadi pertama kalinya sebuah perusahaan Jerman menerima tanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap pekerjanya sendiri, atas peristiwa yang terjadi setelah berakhirnya pemerintahan sosialisme," kata Christopher Kopper kepada media Jerman.
Volkswagen mengatakan dalam pernyataannya, penyelidikan Christopher Kopper menemukan kerja sama antara penjaga keamanan VW di Brasil dan rezim militer, sekalipun tidak ada bukti bahwa kerja sama itu adalah sesuatu yang dilembagakan di perusahaan.
Menurut Komisi Kebenaran Nasional Brasil, yang dibentuk untuk menyelidiki kejahatan era kediktatoran militer, rezim itu bertanggung jawab atas pembunuhan atau penghilangan setidaknya 434 orang.
Diperkirakan 20.000 orang menjadi korban penyiksaan.
hp/pkp (rtr, afp)

Baca Juga: New Rolls-Royce Ghost Extended, Kabin Belakang Leluasa Lagi Sempurna