Suara.com - Nama Suzuki Satria bisa dibilang cukup kondang, karena motor tersebut identik dengan performa kencang berkat mesinnya yang tergolong istimewa.
Kapasitas mesin 150-an cc yang berkonfigurasi DOHC plus pendingin oli membuatnya menjadi pembeda di tengah kepouleran mesin berpendingin udara.
Namun rupanya ketenaran dari motor 'ayam jago' tersebut tak bisa lepas dari kehadiran sang leluhur, Suzuki RC Sprinter.
Di tengah dominannya motor bebek kala itu, motor ini menjadi salah satu pembeda di industri roda dua di tanah air.
Baca Juga: Ingin Motoran Sebelum Meninggal, Nenek yang Sakit Kronis Ini Bikin Iba
Walaupun bagian tengah ke belakang motor ini tak beda jauh dari motor bebek kebanyakan, namun perbedaan signifikan berada di area muka alias bagian depan.
Suzuki Sprinter mennggunakan stang jepit dengan lampu kotak yang khas motor sport.
Selain itu, suspensinya pun seperti motor sport yang tersambung langsung ke kemudi, tak seperti motor bebek yang kaki-kakinya dihubungkan ke satu sumu yang terhubung ke stang.
Berbicara mengenai mesin, motor tahun akhir 80-an ini hadir dengan mesin 99.6 cc dengan tenaga maksimal 9,5 ps dan torsi sebesar 1.15 kg.m.
Seperti kebanyakan motor bebek, Suzuki RC Sprinter ini mampu membawa bahan bakar sebanyak 4,5 liter dengan kapasitas oli samping sebesar 1,2 liter.
Baca Juga: Viral Pemotor Banyak Tingkah Terjatuh saat Dihadang Polisi, Asli Nggak Nih?
Motor ini rupanya masih bisa ditemui di pasar motor bekas. Dari beberapa situs jual beli mokas, motor ini kebanyakan dijual dalam kisaran harga Rp 10 jutaan.