Suara.com - Mitsubishi Motors bakal segera menghentikan produksi salah satu Electric Vehicle (EV) atau mobil listriknya pada akhir tahun fiskal 2020. Yaitu Mitsubishi i-MiEV.
Lesunya penjualan Mitsubishii-MiEV menjadi faktor utama perusahaan berlogo tiga berlian tadi untuk stop produksi mobil listrik berdimensi mungil ini. Selain itu, masalah daya jelajah dan beberapa faktor lainnya membuat si kendaraan listrik tidak mampu bersaing dengan kompetitor di kelasnya.
"Kami tidak memiliki cukup uang dan personel untuk terus berinvestasi dalam pengembangan EV," kata seorang eksekutif Mitsubishi Motors, seperti dikutip dari Nikkei Asia.
Yang dimaksud pengembangan adalah kemandekan Mitsubishi dalam melakukan ubahan terkait jarak tempuh. Daya jelajah i-MiEV hanya sebatas 160 km.
Baca Juga: Agar Warga Pakai Mobil Listrik, Negara Ini Talangi Ratusan Juta Rupiah
Namun demikian, Mitsubishi Motors akan mengembangkan minicar listrik baru untuk menggantikan i-MiEV. Kali ini adalah hasil kolaborasi dengan mitra aliansinya, Nissan.
Keduanya berencana untuk merilis model baru paling cepat pada tahun fiskal 2023. Kemitraan di antara produsen mobil meningkat di tengah meningkatnya perlombaan untuk mengembangkan kendaraan listrik.
Salah satu contohnya adalah kemitraan Honda dengan General Motors untuk mengembangkan dua mobil listrik yang disiapkan untuk pasar Amerika Utara.
Sebagai catatan, Mitsubishi Motors telah memasarkan i-MiEV sejak 2009 di lebih dari 50 negara, termasuk Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Sejauh ini model terjual 32.000 unit.
Penjualan Mitsubishi i-MiEV sangat berbanding terbalik dengan mitra aliansinya, yaitu Nissan LEAF. Tercatat mobil listrik andalan Nissan sudah terjual sekitar 500.000 unit sejak dirilis pada 2010.
Baca Juga: Honda Pamerkan Konsep Mobil Listrik di Auto China 2020