Produksi Mobil Indonesia Masih Kalah dari Thailand, Apa Sebabnya?

Rabu, 23 September 2020 | 10:30 WIB
Produksi Mobil Indonesia Masih Kalah dari Thailand, Apa Sebabnya?
Ekspor mobil 2019. Sejumlah pekera sedang mempersiapkan mobil-mobil yang akan diekspor di IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (9/1/2019). [ANTARA Foto/ Indrianto Eko Suwarso]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara menyampaikan bahwa posisi industri otomotif Tanah Air saat ini duduk di posisi ke-13 dalam daftar global.

"Posisi industri otomotif Indonesia secara global dari kacamata produksi dunia, duduk di peringkat 13, sedangkan penjualan menduduki posisi 15. Dalam dua hal ini kita bersaing ketat dengan negara ASEAN lainnya. Produksi Thailand lebih unggul, namun untuk penjualan domestik, Indonesia yang lebih unggul," paparnya saat sesi webinar, baru-baru ini.

Kukuh Kumara menambahkan bahwa dari sisi produksi, Indonesia kalah dengan Thailand yang mampu menghasilkan lebih dari 2 juta unit per tahun. Sementara Indonesia berkisar 1,3 juta unit per tahun.

"Ini jadi tantangan bagiamana bisa mengungguli Thailand karena penduduk kita lebih banyak. Selain itu, 33 persen pasar ASEAN ada di Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Ekspor Mobil Suzuki Naik 22 Persen di Tengah Pandemi Covid-19

Presiden Jokowi melepas ekspor perdana Isuzu Traga di Karawang Timur, Jawa Barat [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Presiden Jokowi melepas ekspor perdana Isuzu Traga di Karawang Timur, Jawa Barat. Sebagai ilustrasi [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]

Sebelum itu ia mengemukakan bahwa salah satu persoalan yang menghambat tumbuhnya industri otomotif dalam negeri adalah kebijakan yang belum selaras dengan aturan global.

Selain itu, ia juga menuturkan supaya uji sertifikasi mobil lebih diperbanyak lagi. Hal ini menyangkut pangsa pasar global yang cukup besar.

"Saat ini, pasar domestik indonesia secara strategis adalah pasar ASEAN. Harusnya kita bisa leading di sana. Bagaimana kita ambil posisi itu agar bisa menciptakan lapangan kerja," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI