Suara.com - Pemilik Tesla Model S di Kanada terpaksa diamankan petugas kepolisian setempat setelah diduga sengaja tidur saat mobil melaju dalam kecepatan 150 km per jam.
Polisi lalu lintas atau polantas mulai mengejar saat melihat kendaraan melintas secara ngebut dan ugal-ugalan. Pada saat melakukan pengejaran, mobil secara otomatis melaju mencapai kecepatan itu.
"Tampaknya di bawah kendali Autopilot. Menempuh jarak lebih dari 140 km per jam, dengan kedua jok depan sepenuhnya bersandar, dan dua orang yang duduk di situ tampak tertidur," papar Pak Polantas seperti dikutip dari The Verge.
Inspektur Layanan Lalu Lintas RCMP Alberta, Kanada, Gary Graham mengatakan bahwa sistem yang disediakan oleh produsen mobil hanyalah sistem tambahan. Jadi tidak sepenuhnya bisa diandalkan.
Baca Juga: Bahaya Tidur di Mobil dengan Mesin dan AC Menyala
"Peranti itu bukanlah sistem yang mampu mengemudi sendiri, letak tanggung jawab setir tetap ada di tangan pengemudi, manusianya," ucap Gary Graham.
Tesla Model S memang memiliki fitur Autopilot yang dapat meringankan tugas pengemudi. Autopilot adalah sistem otonom Level 2 Tesla yang menggabungkan cruise control adaptif, bantuan penjaga jalur, parkir otomatis, dan yang terbaru adalah kemampuan untuk berpindah jalur secara otomatis.
Fitur ini mengandalkan serangkaian sensor, termasuk delapan kamera, radar, dan sinyal ultrasonik, untuk menjadikan tugas mengemudi bisa berlangsung secara otomatis.
Hanya, pengemudi memang harus tetap terlibat dengan kendaraan saat beroperasi. Bila tidak, sistem Autopilot Tesla bisa berkontribusi terhadap kecelakaan fatal, dan contohnya sudah ada.
Buntutnya, tidak sedikit keluarga pengemudi yang meninggal melayangkan tuntutan kepada Tesla.
Baca Juga: Polisi Klarifikasi Mbak Ida, Pembuat Konten Pamer Celana Dalam
Sekali lagi, fitur otomatis ini memang bukan pengganti tugas pengemudi seutuhnya.