Fokus ke Pasar Otomotif yang Sudah Jadi, Volkswagen ID.4 Belum ke Asia

Minggu, 20 September 2020 | 15:25 WIB
Fokus ke Pasar Otomotif yang Sudah Jadi, Volkswagen ID.4 Belum ke Asia
Volkswagen ID.4 tampak haluan [Volkswagen via ANTARA News].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peminat mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) yang berada di Asia tampaknya harus menunggu lebih lama bila ingin memiliki Volkswagen ID.4. Pasalnya perusahaan asal Jerman ini lebih memprioritaskan produk itu ke pasar Eropa dan Amerika Serikat terlebih dahulu. Pabrikan yang berbasis di Stuttgart itu menargetkan penjualan 500 ribu unit di seluruh dunia hingga tahun 2025.

Dikutip kantor berita Antara dari Economic Times, Sabtu (19/9/2020), mobil listrik Volkswagen kategori Sport Utility Vehicle (SUV) yang menggunakan platform terbaru modular Electric Drive Matrix atau MEB ini akan menyasar pasar otomotif yang sudah jadi atau telah matang.

Kalaupun ada negara di benua Asia yang diperhitungkan Volkswagen untuk diisi Volkswagen ID.4 maka satu-satunya adalah China. Alasannya, pasar mobil listrik di Negeri Tirai Bambu sudah berkembang. Satu lagi, sangat potensial sebagai usaha berbagi kue dengan Tesla yang memiliki pabrik Gigafactory di Shanghai, China.

Ralf Brandstatter, Chief Executive Officer (CEO) Volkswagen Brand menyatakan bahwa pihaknya tidak mengirimkan Volkswagen ID.4 ke pasar Asia, termasuk India meskipun VW memiliki pabrik di sana. Alasannya, negara-negara Asia masih membutuhkan pengembangan infrastruktur mobil listrik.

Baca Juga: Volkswagen Akan Jual Merek Bugatti ke Startup Kroasia

"Saat ini, kami merasa pasar di sana belum matang. Perlu pengembangan infrastruktur mobil listrik yang terlalu mahal untuk pasar mereka," papar Ralf Brandstatter.

Mobil listrik murni Volkswagen ID.3 yang menggunakan ban buatan Bridgestone [Volkswagen via ANTARA].
Mobil listrik murni Volkswagen ID.3 yang menggunakan ban buatan Bridgestone [Volkswagen via ANTARA].

Lebih lanjut, disebutkannya bahwa perusahaan perlu mempelajari prospek kendaraan listrik yang lebih terjangkau di negara-negara dengan infrastruktur belum berkembang.

Toh ia menyatakan bahwa negara dengan infrastruktur kendaraan listrik yang terbatas bisa mencoba peluang sepeda motor listrik karena faktor investasi dan harga jual yang lebih terjangkau. Dan ia menyebutkan bahwa Volkswagen tetap menilai bahwa Asia merupakan pasar mobil listrik yang potensial di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI