Suara.com - General Motors (GM) dikabarkan sedang menjajaki pasar mobil terbang atau taksi udara sebagai bagian dari kendaraan masa depan di sektor transportasi.
Chief Executive GM, Mary Barra mengatakan, pengembagan mobil terbang sesuai dengan pengembangan kendaraan listrik dan baterai listrik saat ini.
"Kami sangat percaya pada masa depan EV tidak hanya untuk kendaraan," kata Marry Barra, dikutip dari Gulfnews.
Ia menambahkan, kekuatan dan fleksibilitas sistem baterai Ultium yang dikembangkan GM memungkinkan untuk banyak fungsi, termasuk mobilitas udara.
Baca Juga: Canggihnya Cezeri, Mobil Terbang Pertama Besutan Turki
Dalam hal ini keberadaan mobil terbang yang dikembangkan GM adalah pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL). Kendaraan ini menggunakan motor listrik sebagai pengganti mesin jet.
Ide ini dikembangkan untuk menghindari kebutuhan ketersedian lahan yang luas dan landasan pacu yang panjang. Selain itu mobil terbang cenderung terbang rendah untuk menghindari kemacetan lalu lintas.
"Ini adalah area yang sangat kami sukai dan membuat saham GM terus naik," kata juru bicara GM Stuart Fowle.
Rencana GM terkait mobilitas udara rupanya sempat mendapat komentar miring dari CEO Tesla, Elon Musk. Dalam sebuah forum, Musk pernah menyampaikan bila VTOL sebagai masalah yang sulit terwujud dalam waktu dekat. Bahkan ia mengatakan baterai untuk jenis mobil ini baru akan tersedia dalam tiga hingga empat tahun mendatang.
Baca Juga: Bos Tesla Komentari Pandangan Pendiri Microsoft Soal Mobil Listrik