Suara.com - Pemerintah Indonesia terus mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai transportasi ramah lingkungan. Dengan langkah pemakaian produk bertenaga non-fossil ini,harapannya ketergantungan kepada bahan bakar minyak atau BBM, utamanya impor bakal tidak ada lagi. Dan ujung-ujungnya tidak lagi ada kebutuhan bensin sebagai sumber bahan bakar.
Lantas apakah yang akan terjadi dengan perusahaan bahan bakar yang mengandalkan fosil atau minyak bumi, seperti Pertamina di Indonesia?
Eko Kristiawan, Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III PT Pertamina menyatakan bahwa Pertamina saat ini bukan lagi hanya perusahaan minyak bumi dan gas atau migas.
Kini kehadirannya adaah sebagai sebuah perusahaan energi.
Baca Juga: Pertamina Pastikan BBM dan LPG Aman Selama Masa PSBB
"Mobil listrik ini telah datang ke Indonesia dan Pertamina juga sejak dahulu memiliki green energi station. Pilot project da di Pertamina Koko, Jalan Rasuna Sida Jakarta dan bisa digunakan untuk charge mobil listrik. Jadi peluang untuk kami di bisnis ini, yaitu mobil listrik sudah terbuka," paparnya dalam kesempatan Ngobrol Virtual Dulu atau Ngovid bersama Forum Wartawan Otomotif atau Forwot.
Ia menambahkan bahwa bisnis ini akan dikembangkan lebih lanjut. Karena memang tren energi di masa mendatang akan berpaling atau mengurangi pemakain bahan bakar fosil. Bahkan mungkin tidak ada.
Saat ini, pihak Pertamina juga sedang mengkaji untuk bergerak dalam pengadaan atau layanan baterai, sementara energi geotermal juga sudah eksis. Artinya Pertamina menyikapi ini dengan bijak.
"Memang tren bisnis ke depan akan bergeser. Kami menyiapkan diri dan beradaptasi dengan energi," kata Eko Kristiawan.
Sementara itu, Pertaminan Sales Area Manager Retail Banten, Probo Prasiddhahayu mengatakan bahwa Pertamina sangat serius melihat peluang ini dan siap memenuhi kebutuhan kendaraan listrik yang sudah banyak diluncurkan dari banyak produsen otomotif.
Baca Juga: Pertamini Tidak Sama dengan Pertamina
"Kami siap mensupply energinya dengan berbasis yang seefisien dan sepraktis mungkin. Kami sedang konsep di sini," tukas Probo Prasiddhahayu.