Suara.com - Dalam bincang virtual menjelang akhir pekan lalu, Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyatakan ingin terus mensosialisasikan konsep pengembangan produk Daihatsu New Global Architecture (DNGA).
Contoh produksinya di negara asal, Jepang antara lain adalah Daihatsu TAFT Reborn, Daihatsu Rocky, serta Daihatsu Tanto.
Disebut paling akhir ini telah diajak mengisi booth PT ADM dalam ajang ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019.
Dikutip dari kantor berita Antara, pengembangan produk yang termasuk di dalam DNGA adalah produk-produk kelompok kei car, segmen A--seperti Daihatsu Sigra, serta Calya, serta segmen B--contohnya Daihatsu Terios, dan Rush.
Baca Juga: Daihatsu Tegaskan Tidak Akan Memboyong Kei Car ke Indonesia
"DNGA ini, mampu mempercepat proses pengembangan produk-produk Daihatsu," papar Anjar Rosjadi, Technical Service Division Head PT ADM.
DNGA mulai aktif di Jepang pada 2017, dan 2019 memunculkan Daihatsu Tanto. Performanya optimal, solid, serta stabil.
"New Tanto ini sudah menggunakan DNGA. Kabinnya luas dan nyaman. Mesin 660cc turbocharged dan transmisi D-CVT responsif, dilengkapi Daihatsu Smart Assist untuk pendukung unsur safety," jelas Anjar Rosjadi.
Setelah Daihatsu New Tanto diproduksi Juli 2019, pada November 2019 dirilis Daihatsu Rocky.
Spesifikasi singkatnya mesin 1.000cc turbocharged, dengan transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) Sequential. Ditambah power mode dan Smart Assist serta konektivitas lengkap.
Baca Juga: Daihatsu Taft Ini Siap Dipakai Buat Bajak Sawah, Petani Anti Kepanasan
Deretan selanjutnya adalah Daihatsu TAFT Reborn yang dimunculkan pada Juni 2020. Termasuk kategori Sport Utility Vehicle (SUV), TAFT merupakan akronim dari "Tough and Almighty Fun Toll", dengan desain serba kotak eksentrik.
Termasuk jenis kei car, mesinnya berkapasitas 660cc 3-silinder yang dipadukan transmisi CVT. Serta dipasarkan dalam dua pilihan penggerak roda, yaitu 2WD dan 4WD.
Sebagai catatan, kei car atau keijidosha yang diterjemahkan sebagai mobil kelas ringan, adalah salah satu kategori kendaraan kecil di Jepang dengan mesin 660cc ke bawah.
Mobil ini dirancang sebagai jawaban terhadap peraturan pajak dan asuransi pemerintah Jepang yang mengukur tingkat emisi dari kendaraan.
Produk ini banyak digunakan para lansia, namun kini anak-anak muda juga menyukai, salah satunya karena desainnya cuteness overload.
Juga banyak digunakan untuk daerah-daerah pedusunan dengan jarak antara satu lokasi dan lainnya tidak terlalu jauh.
Lantas, dengan memiliki platform DNGA, apakah PT ADM akan mengerjakan mobil-mobil kei car? Seperti dikemukakan Amelia Tjandra, karakter pengguna di Indonesia berbeda dengan di Jepang.