Suara.com - Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra menyebutkan bahwa pihaknya belum ada niatan untuk melakukan penyegaran model atau facelift terhadap Daihatsu Gran Max.
Padahal seperti diketahui, Daihatsu Gran Max terakhir mendapat pembaruan pada 2010. Artinya kendaraan komersial andalan Daihatsu ini belum menerima penyegaran dalam 10 tahun.
"Kami selalu membuat produk berdasarkan kebutuhan konsumen. Kita sudah riset mereka lebih butuh function dan performance ketimbang tampilan," ujar Amelia Tjandra, dalam sesi webinar bersama Daihatsu Indonesia.
Amelia Tjandra menambahkan, pada dasarnya Daihatsu akan mengikuti keinginan konsumen. Karena bila dilihat, hal ini juga dilakukan oleh kompetitor.
Baca Juga: Daihatsu Tegaskan Tidak Akan Memboyong Kei Car ke Indonesia
Salah satunya, ia mengambil contoh produsen otomotif berlogo S. Menurutnya merek S baru melakukan penyegaran setelah 32 tahun.
"Karena komersial, pembelinya lebih menitikberatkan pada unsur performa dan harga," tegas Amelia Tjandra.
Sebagai informasi, Daihatsu Gran Max ditawarkan dalam dua pilihan mesin. Mesin 3SZ-VE DOHC yang berkapasitas 1.5L dengan 4-silinder segaris, 16 katup dilengkapi VVT-i yang mampu menyuntikkan tenaga tenaga maksimal kepada Daihatsu Gran Max Minibus sebesar 97 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan 13.7 Kgm pada putaran mesin 4.400 rpm.
Lalu untuk pilihan mesin kedua adalah K3-DE yang berkapasitas 1.3L, DOHC 4-silinder segaris, 16 katup dengan pencapaian tenaga maksimal 88 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dengan torsi maksimal mencapai 11.7 Kgm pada putaran mesin 4.400 rpm.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Meningkat, Daihatsu Gunakan Aplikasi Pergerakan Karyawan