Pengamat: Perlu Dua Tahun Pulihkan Industri Otomotif Pasca Pandemi

Sabtu, 05 September 2020 | 11:04 WIB
Pengamat: Perlu Dua Tahun Pulihkan Industri Otomotif Pasca Pandemi
Ford Motor Company dalam sebuah pameran otomotif di Detroit, Michigan. Sebagai ilustrasi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pakar industri otomotif memprediksi setidaknya membutuhkan waktu selama dua tahun bagi produsen mobil di Amerika Serikat (AS) untuk memulihkan angka penjualan pasca diterpa pandemi virus Corona.

Presiden dan kepala eksekutif Pusat Penelitian Otomotif, Carla Bailo mengatakan bahwa dengan kondisi banyaknya pemangkasan karyawan dan penurunan permintaan, industri mobil perlu waktu beradaptasi dan kolaboratif jika penjualan ingin kembali normal.

"Semua orang memperkirakan tahun ini sekitar 13 juta (kendaraan terjual), sebelum COVID-19 kami menjual sekitar 17 juta," kata Carla Bailo kepada The Detroit Free Press.

Namun demikian, lanjutnya, perhitungan ini didasarkan pada pemulihan yang berkelanjutan sepanjang tahun. Jika kembali diterpa masalah baru di musim gugur, tentu perhitungan harus kembali disesuaikan.

Baca Juga: General Motors Siapkan Hummer All Electric, Beredar Akhir 2020

New York, Amerika Serikat. (Anadolu Agency)
New York, Amerika Serikat.  Sebagai ilustrasi suasana jalan raya saat COVID-19, dengan sedikit saja  kendaraan bermotor lewat (Anadolu Agency)

"Jadi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua tahun lagi untuk kembali ke kondisi normal," ungkapnya.

Meski terjadi dampak virus Corona di sektor otomotif, industri ini dinilai sangat membantu menyelamatkan nyawa manusia di tengah hantaman pandemi dengan memproduksi ventilator.

Sementara itu, menurut direktur General Motors bidang hubungan pemerintah negara bagian, Brian O'Connell, dampak penutupan pabrik pada awal tahun sangatlah berdampak.

"Penghentian ini berdampak besar pada industri dan perusahaan kami. Dan kami tidak mampu melakukan penutupan," katanya.

Penjualan keseluruhan di seluruh industri turun sekitar 25 persen, juga terdapat 20.000 lebih sedikit pekerjaan di sektor otomotif dibandingkan kuartal kedua tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bangkok International Motor Show 2020, Pameran Perdana di Masa COVID-19

Perusahaan seperti General Motors, Ford, dan FCA (FIAT Chrysler Automobiles) saat ini mencoba untuk kembali beroperasi dengan menjalankan protokol ketat COVID-19. Meski demikian, hal ini dianggap tidak akan bisa sepenuhnya efektif seperti sebelum terjadinya pandemi.

"Ini akan terus menjadi masalah. Ini membebani keberlanjutan manufaktur dan cara menjaga jalur produksi agar tetap berjalan," ungkapnya.

Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan selalu ikuti protokol kesehatan tata normal baru. Gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama rutin cuci tangan. Selalu saling dukung dan saling jaga dengan tidak berdiri berdekatan, menggerombol, serta mengobrol, dalam mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCovid-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI