Pandemi COVID-19, Gelaran Balapan Indonesia Beda dari Luar Negeri

Kamis, 27 Agustus 2020 | 06:50 WIB
Pandemi COVID-19, Gelaran Balapan Indonesia Beda dari Luar Negeri
Aksi off-roader dalam sebuah pergelaran otomotif di Jakarta. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lepas paruh 2020, dalam masa pandemi COVID-19, dua pentas balap dunia paling akbar yaitu MotoGP dan Formula One (F1) bisa berlangsung dalam format digelar tanpa penonton. Di Indonesia, kondisi olah raga otomotif sungguh berbeda.

Di Tanah Air, hingga saat ini belum dipentaskan laga mengaspal di sirkuit maupun medan non-aspal alias off-road, baik roda dua maupun roda empat.

Pendapat Edy Sudarmadi, Ketua Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Cabang Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Rabu (26/8/2020) yang dipetik dari kantor berita Antara bisa mewakili, mengapa situasi balap di Indonesia berbeda dibandingkan dengan luar negeri. Yaitu fakta bahwa di Tanah Air kejuaraan balap stop total dalam masa pandemi COVID-19.

Edy Sudarmadi menyatakan bahwa gelaran olah raga otomotif mengundang banyak penonton. Baik kejuaraan balap motor, balap mobil hingga adventure off-road, dan sejenisnya.

Baca Juga: Gugus Tugas COVID-19 Belum Izinkan Event Otomotif Digelar di Kalsel

Warga menyaksikan salah satu peserta balap memacu mobilnya  dalam Kejurnas speed off-road 2018 seri ke-4 putaran terakhir di sirkuit Citra Mitra City, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (09/12/2018). Tim Bina Benua Group AHSRT keluar menjadi juara umum [ANTARA FOTO/Bayu]. Sebagai ilustrasi salah satu cabang kegiatan off-road.
Warga menyaksikan  Kejurnas speed off-road 2018 seri ke-4 putaran terakhir di sirkuit Citra Mitra City, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (09/12/2018). Tim Bina Benua Group AHSRT keluar menjadi juara umum. Sebagai ilustrasi  [ANTARA FOTO/Bayu]. 

Dalam situasi itu, tentu saja sangat berpotensi terjadi kerumuman. Akibat kehadiran penonton yang jumlahnya sangat banyak, dirasakan sulit menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Utamanya physical distancing.

"Memang kalau kita lihat kejuaraan di luar negeri ada yang tanpa penonton. Namun apakah di sini siap seperti itu? Kita tahu pihak penyelenggara atau sponsor mengharapkan feedback dari penonton, yaitu karcis masuk dan sebagainya," paparnya, seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Kemudian atmosfer kejuaraan, menurut Edy Sudarmadi juga akan terasa sangat berbeda jika tak disaksikan penonton. Para pemirsa inilah yang memberikan semangat lebih bagi pembalap atau rider yang tampil di lintasan.

"Kami masih mencari formula terbaik cara menggelar event otomotif di masa pandemi ini. Karena kita tidak tahu kapan COVID-19 berakhir," tukasnya.

Di Kalimantan Selatan sendiri, hingga kini Gugus Tugas COVID-19 Kalimantan Selatan belum mengizinkan digelarnya ajang olah raga otomotif. Pasalnya di provinsi ini kasus penyebaran virus Corona masih tinggi.

Baca Juga: Dua Olah Raga Otomotif Piala Menpora Bakal Berlangsung Akhir Pekan

"Kawan-kawan di kabupaten dan kota terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas, kapan event bisa terlaksana. Namun hingga kini situasinya tidak memungkinkan," jelas Edy Sudarmadi.

Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan selalu ikuti protokol kesehatan tata normal baru. Gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama rutin cuci tangan. Selalu saling dukung dan saling jaga dengan tidak berdiri berdekatan, menggerombol, serta mengobrol, dalam mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCovid-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI