Infografis
Suara.com - Film pendek "Tilik" (2018), atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut anjangsana, menjadi viral saat diunggah ke YouTube, lengkap dengan subtitle bahasa Inggris. Kebiasaan gosip dan nyinyir sampai pentingnya cross-check menjadi formula seru dalam menyampaikan pesan soal bijak menggunakan dan berbagi informasi. Suguhan visualnya adalah ibu-ibu dengan segala obrolan mereka di truk bak terbuka sepanjang ruas kawasan Imogiri menuju Bantul, di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pelakon utama adalah Bu Tejo, yang sukses diperankan Siti Fauziah Saekhoni. Akunnya di media sosial Instagram, langsung banjir follower. Dari 400 orang, kini tembus hingga 22,3 ribu.
Suara.com mendapatkan kesempatan khusus untuk ngobrol bersama Siti Fauziah Saekhoni atau akrab disapa Ozi. Salah satu topik yang menarik, tentu saja suka-duka naik truk saat shooting.
Dalam shooting "Tilik", tuturnya, tentu saja mereka naik truk betulan. Shooting juga dilakukan di kendaraan bak terbuka itu.
Baca Juga: Mantan Petinggi Volvo Pimpin Startup Perusahaan Truk Listrik TrovaCV
"Rasanya naik truk .... sebenarnya kalau naik mobil, saya malah mabukan. Truk serasa naik jet coaster. Serba terbuka, semriwing angin dan kebetulan saya tidak begitu suka AC. Enak nggak pengap," paparnya dengan senyum khas, sebagaimana bisa disimak dalam tayangan video Suara.com tentang wawncara pelakon Bu Tejo.
"Melihat yang hijau-hijau, jadi segar di pikiran, ya happy-happy aja. Aku senang soalnya, dan para ibu yang shooting bersama di film ini kebetulan ibu-ibu yang manis-manis," tambahnya.
Menurut Ozi, kru telah melakukan riset tentang ibu-ibu setempat di kawasan shooting sudah cukup lama. Kemudian kru berkata bagaimana kalau mengajak mereka bermain dalam film ini.
"Kebetulan mereka kok mau, secara sukarela," tutur Siti Fauziah Saekhoni.
Dan dalam proses shooting itu, ia menyatakan bersikap momong kepada para ibu yang tampak agak groggy beraksi di depan kamera.
Baca Juga: Cerita Gotrek Si Supir Truk di Film Tilik, Aslinya Memang Kerap Kena Tilang
"Biasa saja, Bu. Ini seperti kalau kita tilik (beranjangsana atau bezoek) biasa," ujarnya menirukan ucapannya saat berinteraksi dengan para ibu saat shooting dalam bak truk terbuka.
Kepada Suara.com, Siti Fauziah Saekhoni menyatakan bahwa dalam beberapa kali mendapatkan peran, ada beberapa sosok dengan layer mirip Bu Tejo. Yaitu vokal, tanpa cedeng aling-aling, atau ceplas-ceplos.
"Sebenarnya sifat ini ada dalam diri kita masing-masing. Kalau mau bisa ngomong seperti Bu Tejo di film "Tilik": percaya dengan hidupmu," tutur Siti Fauziah Saekhoni disambung tawa renyah.
Saat ditanya apakah ada kesamaannya dengan Bu Tejo, ia menyatakan ada satu hal. Yaitu spontanitas.
"Tidak tahan untuk menimpali, istilahnya. Tetapi, di kehidupan biasa saya akan cross check dahulu, dan konfirmasi," tandasnya.
Meski shooting berlangsung tiga minggu, Siti Fauziah Saekhoni menyebutkan prosesnya bukan sebentar. Dimulai dari sutrdara menawarkan satu naskah, dipelajari, lantas tertarik. Dilanjutkan latihan, take, sampai menjadi film.
"Kalau ada naskah dipetani (literally seperti mencari kutu, atau istilahnya dikulik secara detail, satu demi satu). Baca, simak sosoknya, bagaimana tinjauan dari sudut psikologis dan sosiologis. Hingga tergambar bentukan sosok ini bagaimana, juga posisinya di dalam masyarakat seperti apa. Setelah dicrafting, hasilnya dipaparkan kepada sutradara," demikian Ozi memberikan detail pendalaman naskahnya.
"Dan dalam kegiatan pembuatan film, ada yang namanya improvisasi. Sutradara "Tilik" melihat hal ini, bila sesuai konteks, ia tidak keberatan," kata Siti Fauziah Saekhoni saat disebutkan bahwa improvisasinya saat memerankan Bu Tejo mendapatkan pujian penonton.
