Suara.com - Dalam penggunaan sepeda motor, perlu dilakukan perawatan komponen secara berkala. Semua komponen akan menunjang performa, salah satunya adalah filter atau saringan udara motor yang berfungsi sebagai penyaring udara bebas dari luar yang masuk ke ruang bakar.
Mengutip WhanaHonda, terdapat 3 jenis bahan yang biasa digunakan untuk saringan udara, yaitu urethane foam (busa), dry paper (bahan dasar sejenis kertas), dan viscous paper element (bahan dasar sejenis kertas yang dilapisi oli).
Seiring pemakaian, beragam kotoran seperti debu akan menumpuk pada saringan udara. Jika tumpukan kotoran di saringan udara dibiarkan dalam waktu lama, tentu akan memberi dampak buruk bagi sepeda motor diantaranya :
Kotoran yang menumpuk pada saringan udara membuat suplai udara ke ruang bakar jadi terhambat, sehingga proses pembakaran di ruang bakar jadi tidak maksimal. Akibatnya performa sepeda motor pun jadi berkurang dan tarikan mesin menjadi berat.
Baca Juga: Peneliti AS Ciptakan Filter Udara Pemusnah Virus Corona secara Instan
Selain berakibat menurunnya performa sepeda motor, saringan udara yang kotor pun bisa membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.
Terhambatnya volume udara yang masuk ke ruang bakar membuat campuran antara bahan bakar dan udara jadi tidak seimbang. Volumenya akan lebih banyak bensin dibanding udara sehingga bensin yang terbakar jadi sia-sia.
Dari segi perawatan, jangan bersihkan saringan udara jenis viscous paper element dengan semprotan udara bertekanan atau dicuci karena dapat menghilangkan lapisan oli yang ada di saringan udara.
Untuk menghindari penurunan performa motor, pemeriksaan saringan udara sebaiknya dilakukan setiap servis berkala dan penggantian dilakukan apabila sudah kotor atau setiap kelipatan 16.000 km.
Baca Juga: Peneliti Klaim Temukan Filter Udara yang Mampu Bunuh 99 Persen Virus Corona