Rompi Canggih Ini Bisa Jadi Airbag, Pemotor Makin Aman saat Terjatuh

Kamis, 20 Agustus 2020 | 15:32 WIB
Rompi Canggih Ini Bisa Jadi Airbag, Pemotor Makin Aman saat Terjatuh
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi keselamatan pada pemotor kini sudah hadir dengan bentuk yang lebih simpel dan lebih mudah diakses.

Dulunya, jika pengendara ingin membeli jaket airbag, mereka harus membeli seluruh jas atau jas (dan seringkali sangat mahal).   

Namun, selama setahun terakhir ini, beberapa merek terbesar di industri perlengkapan sepeda motor meluncurkan versi pilihan paling serbaguna mereka: rompi airbag universal yang pas untuk dikenakan di dalam atau di luar jaket apa pun.

Dilansir dari Rideapart, Kamis (20/8/2020), produsen perlengkapan Jerman, Held menambah panjang daftar produsen piranti tersebut dengan memperkenalkan rompi kantung udara barunya.   

Baca Juga: Honda Pertimbangkan Hasil V-Mod Brio Jadi versi Produksi

Hingga saat ini, Held menawarkan kepada pengendara kemungkinan untuk menambahkan komponen airbag ke jaket merek Held mereka berkat eVest Clip-in & In & Box.

Rompi Airbag Held. (rideapart.com)
Rompi Airbag Held. (rideapart.com)

Rompi kantung udara baru tidak perlu dipasangkan dengan produk Held lain agar berfungsi. Rompi ini berfungsi sendiri dan dapat dikenakan di atas atau di bawah pakaian apa pun.   

Held mengandalkan keahlian dari perusahaan Prancis In & Motion dan sistem kantong udara miliknya. 

Nama-nama besar lainnya di industri perkakas juga menggunakan teknologi In & Motion, termasuk Kilm dan Ixon. Bahkan pembalap motor seperti MotoGP Aleix Esparago mengandalkan sistem Prancis untuk tetap aman di lintasan.   

Kantung udara itu sendiri dipicu secara elektronik dan digelembungkan menggunakan kartrid gas. "Bag" menutupi punggung, leher, dan dada pengendara.

Baca Juga: Beredar Video Oknum Polisi Tilang Turis Jepang Rp 1 Juta, Ini Kata Publik

Sensor bawaan memungkinkan sistem merekam data 1.000 kali per detik untuk mendeteksi jatuh secepat mungkin dalam hal ini mengembang kantong udara dalam 60 milidetik.  Rompi tersebut diharapkan diluncurkan pada 1 September 2020. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI