Suara.com - Curhat seorang anak tukang tambal ban saat ingin membayar uang kuliah di bank dan kemudian ditolak viral di media sosial.
Kisah ini dibagikan dalam akun Twitter @hewanberbicara. Kronologi bagaimana anak tukang tambal ban ini ditolak bank saat ingin bayar kuliah sebagai berikut.
Awalnya ia berencana ingin membayar uang kuliah karena memang sudah tenggat waktunya. Namun di kala pandemi ini, penghasilan kedua orang tuanya pun seret dan tak mencukupinya.
Akhirnya mereka pun berinisiatif untuk memecah celengan yang berisi uang receh. Perlahan ia kumpulkan, lalu dikelompokkan per Rp 100 ribu.
Baca Juga: Pelanggan Tambal Ban Ini Bikin Salfok, Warganet: Isi Nitrogen Habis Berapa?
Akhirnya uang tersebut berhasil dikumpulkan dan didapat berat 17,5 kg saat ditimbang.
Ia pun memutuskan untuk menuju ke salah satu bank yang cukup terkenal. Namun, bank-nya pun server-nya down.
Lalu ia menuju ke bank satunya, dan akhirnya antre untuk melakukan pembayaran. Nah saat mendapatkan giliran, ia pun justru ditolak oleh pihak bank.
Hal ini lantaran uang yang dibayarkan berupa koin, dan di bank tersebut tidak ada alat untuk menghitung uang receh tersebut.
Lalu ia pun mencari solusi agar uang yang ia bawa tidak sia-sia dan bisa untuk membayar uang kuliahnya.
Baca Juga: Bengkel Tambal Ban Rp 600 Ribu Jadi Sepi Pelanggan, Tapi Ramai Orang Selfie
Ia pun lalu berpikir untuk menukarkan uang receh tersebut menjadi uang kertas di beberapa toko-toko terdekat.