Menperin: Sektor Otomotif Alami Perkembangan di Semester Kedua

Jum'at, 14 Agustus 2020 | 23:15 WIB
Menperin: Sektor Otomotif Alami Perkembangan di Semester Kedua
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam bincang virtual menyambut peluncuran Indonesia Otomotif Online Festival, Jumat (14/8/2020) [Google].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap industri otomotif. Khususnya di semester pertama 2020.

Disebutkannya bahwa industri otomotif melambat dibandingkan tahun lalu. Namun tetap ada perkembangan positif di awal semester kedua tahun ini.

"Kita bisa melihat bahwa penjualan sudah mulai meningkat. Kinerja ekspor juga tetap terjaga baik sehingga saya optimis, bahwa pemulihan ekonomi melalui sektor otomotif akan menunjukan perkembanga positif," papar Menperin dalam bincang virtual menyambut peluncuran Indonesia Otomotif Online Festival, Jumat (14/8/2020).

Untuk itu, Menperin menyatakan banyak hal yang harus tetap dilakukan sebagai pekerjaan rumah untuk mendorong sektor otomotif ke tren yang lebih positif. Pemerintah terus meluncurkan berbagai kebijakan dan stimulus termasuk dana Rp600 triliun untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Layanan Bengkel ke Rumah Jadi Primadona Sektor Otomotif Masa Pandemi

Sirene penanda dibukanya GIICOMVEC 2020 dilakukan oleh GAIKINDO, Menteri Perindustrian dan unsur terkait [Suara.com/CNR ukirsari].
Sirene penanda dibukanya GIICOMVEC 2020 dilakukan oleh GAIKINDO, Menteri Perindustrian dan unsur terkait. Acara pameran otomotif sebelum pandemi COVD-19 merebak [Suara.com/CNR ukirsari].

"Walaupun rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih sangat rendah, namun dalam konteks pasar otomotif Indonesia adalah pasar terbesar di Asia. Pada 2019, lebih dari 1 juta kendaraan dijual dalam negeri dan 300 ribu telah diekspor ke seluruh dunia," lanjut Menperin.

Dan perlu digarisbawahi, bila dilihat dari sisi produksi, Indonesia masih berada di bawah Thailand. Untuk itu pemerintah berharap agar pabrikan otomotif bisa memanfaatkan Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dengan negara lain khususnya di sentral Amerika, Amerika Selatan, Afrika, dan Australia agar bisa terus mengembangkan pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI