Suara.com - Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), yaitu asosiasi industri otomotif Britania Raya, mengungkapkan bahwa pasar mobil bekas yang sempat turun mulai berlangsung pulih. Adapun penurunannya mencapai 50 persen dan terjadi sebagai dampak virus Corona di sektor otomotif.
Sementara itu, penjualan mobil bekas untuk kuartal kedua 2020 turun menjadi 1.039.303 atau turun 48,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun penurunan secara bertahap mulai mengalami pelambatan seiring berjalannya waktu.
Kepala eksekutif SMMT, Mike Hawes mengatakan tidak mengherankan bila terjadi penurunan yang cukup tajam. Hal ini juga terkait status lockdown di Britania Raya pada April dan Mei.
"Saat Inggris mulai kembali bergerak dan dealer dibuka kembali, kami berharap melihat lebih banyak aktivitas kembali ke pasar, terutama karena banyak orang melihat mobil pribadi sebagai cara aman dan andal untuk bepergian selama pandemi," papar Mike Hawes, seperti dikutip dari Autocar.
Baca Juga: Meski Terkendala COVID-19, Rolls-Royce Ghost Muncul Tahun Ini
Namun demikian, tambah Mike Hawes, jika ingin menghidupkan kembali penjualan diperlukan kehadiran produk baru sebagai pendorongnya.
"Dukungan ekonomi yang lebih luas sangat dibutuhkan guna meningkatkan kepercayaan bisnis dan konsumen," ungkap Mike Hawes.
SMMT mencatat penurunan tertinggi pasar mobil bekas terjadi pada April dengan penurunan mencapai 74,2 persen. Bila dibandingkan Juni, penurunan relatif lebih kecil. Yaitu hanya 17,5 persen.
Tahun ini, SMMT memperkirakan akan terjadi penurunan sekitar 1,16 juta sepanjang 2020. Dengan 85 persen penurunan penjualan terjadi dalam kuartal kedua.
Baca Juga: Mantap, Ada Kakek Usia 78 Tahun Geber McLaren 720S Spider