Suara.com - Ledakan di Beirut, ibu kota Lebanon (4/8/2020) menghasilkan kekuatan setara gempa bumi. Benda-benda padat seperti tembok dan kaca berhamburan dengan kecepatan bak proyektil peluru. Kejadian ini melibatkan zat kimia amonium nitrat, yang di dunia otomotif dahulu dikenal sebagai materi pengisi airbag.
Luthfan Irfana, Dosen Kimia Organik dari Departemen Kimia FMIPA IPB menjelaskan, dari ledakan di Beirut, amonium nitrat mengalami dekomposisi sehingga dihasilkan gas N2, O2, dan uap air.
"Sementara ledakannya bisa menghasilkan shockwave atau gelombang kejut yang menghancurkan benda padat di sekitar ledakan, misal kaca, menjadi pecahan-pecahan kecil yang terbang dengan kecepatan tinggi, ibarat proyektil peluru," paparnya.
Kembali ke dunia otomotif, di masa lalu amonium nitrat dikenal sebagai bahan atau materi untuk airbag. Dalam peristiwa recall atau pemanggilan kembali produk terdampak kerusakan teknis, beberapa di antaranya disebabkan amonium nitrat berisiko rusak.
Baca Juga: Ledakan Amonium Nitrat dari Sudut Pandang Sains: Pernapasan dan Peluru
Amonium nitrat adalah senyawa kimia berupa garam nitrat dari kation amonium. Bahan yang memiliki ikatan kimia NH4NO3 ini juga banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk, serta campuran bahan peledak.
Dikutip dari Popular Science, ada sederet penyebab airbag bisa meledak. Di antaranya terpapar panas yang tinggi dan kelembapan di wilayah tertentu selama bertahun-tahun.
Dan disimak dari laman Lexus Customer Help, diterangkan sebagai berikut, "Airbag biasanya terbuat dari nilon. Nitrogen atau gas argon digunakan untuk mengembangkan airbag. Kedua gas ini tidak beracun. Saat pemasangan airbag, akan muncul residu "seperti asap" di udara. Sebagian besar residu ini adalah bedak yang digunakan sebagai pelumas untuk membantu airbag terpasang lancar. Ada sedikit kandungan natrium hidroksida, sehingga bersihkan sisa-sisa sesegera mungkin setelah pemasangan."
Berikut adalah tautan artikel seputar airbag berbahan amonium nitrat yang pernah ditayangkan di kanal otomotif Suara.com.
1. Waspadai: Amonium nitrat dalam Airbag Bisa Meledak ...
Baca Juga: Ini Alasan Amonium Nitrat Mudah Meledak
Airbag alias kantong udara berfungsi untuk melindungi penumpang saat benturan seperti tabrakan terjadi. Terbuat dari bahan kain nilon tipis dan biasanya dilipat ke dalam kemudi atau dashboard.
Salah satu produsen airbag terkenal, Takata, yang telah tutup pada April 2018 dan diambilalih oleh OTC Markets Group, dahulu menggunakan amonium nitrat dalam memproduksi kantong udara penyelamat penumpang saat tabrakan itu.
2. Mazda Lakukan Recall Sejumlah Model karena Masalah Airbag
Mazda terpaksa mengumumkan penarikan kembali atau recall terhadap sejumlah model karena masalah airbag produksi Takata. Dalam hal ini, telah ditemukan masalah pada kantong penyelamat itu sendiri, yaitu inflator berpotensi meledak dan melontarkan serpihan logam berbahaya.
Mengutip Cnet, berdasarkan laporan Mazda, mobil yang terkena dampak ini adalah produk yang dipasarkan di 50 negara bagian Amerika Serikat. Di mana negara-negara ini memiliki iklim yang lembap dan hangat.
3. Soal Airbag, Toyota Recall Lebih dari 1,5 Juta Produknya
Kembali, airbag Takata bermasalah. Pekan silam, Ford Motor Company telah menarik 953 ribu unit kendaraannya di seluruh dunia karena inflator produksi perusahaan ini. Sekarang, giliran Toyota Motor Corporation yang merilis keterangan soal penarikan atau recall 1,7 juta produknya akibat inflator kantong udara Takata yang berpotensi menimbulkan masalah.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters pada Kamis (10/1/2019), langkah Toyota ini adalah bagian dari kampanye multi-tahun soal penarikan kantong udara bermasalah.
4. Tesla Tarik 14.123 Unit Kendaraan Akibat Masalah Airbag
Tesla Incorporation, perusahaan otomotif bertenaga listrik kondang asal Amerika Serikat baru saja mengumumkan recall. Penarikan kembali ini berlaku untuk Tesla Model S, dan disebabkan karena masalah airbag. Jumlahnya mencapai 14.123 unit.
Dikutip dari AFP, Tesla Model S menggunakan airbag produksi Takata dan diduga bahwa kantong udara ini berpotensi membahayakan pengemudi serta penumpang jok depan.
5. Lagi, Honda Serukan Recall untuk Urusan Airbag
Honda dikabarkan akan melakukan penarikan kembali atau recall sekitar satu juta unit kendaraan produksinya yang beredar di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Alasannya adalah permasalahan pada inflator airbag buatan Takata.
Berdasarkan data yang diperoleh regulator keselamatan Kanada, Honda harus menarik banyak model-model populernya untuk kali kedua. Model-model ini diproduksi rentang 2001 - 2010.