Suara.com - Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika menyebutkan Indonesia berpeluang menjadi trendsetter kendaraan listrik.
Menurut Putu Juli Ardika, hal ini tidak lepas dari potensi sumber daya alam Indonesia yang dapat dikelola menjadi baterai kendaraan listrik dengan nilai tambah memiliki second life atau cadangan.
"Baterai mobil listrik ini mempunyai second life atau nyawa cadangan. Sehingga kita punya kemampuan untuk menjadi trendsetter karena punya bahan energi yang ramah lingkungan," ujar Putu Juli Ardika dalam sebuah Webinar, baru-baru ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan, baterai second life jika dipakai di kendaraan bisa bertahan sampai 10 tahun. Sedangkan biasanya di kendaraan hanya bisa sampai tujuh tahun.
Baca Juga: Panasonic dan Toyota Siap Luncurkan Baterai Mobil Listrik Universal
Akan tetapi, sambung Putu Juli Ardika, bila kapasitas baterai sudah turun sampai 80 persen tetap bisa digunakan walaupun tidak efektif lagi. Oleh karena itu, cadangan yang tersimpan biasanya dipakai untuk storage listrik.
"Jadi kita berpotensi mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan second life dari baterai itu," ungkapnya.
Dijelaskan Putu Juli Ardika, Indonesia saat ini memiliki beberapa daerah yang mempunyai banyak sumber-sumber daya listrik terbarukan. Di Sumatera Utara ada 4 Gigawatt, Kalimantan Utara ada sekitar 16 gigawatt , dan di Sulawesi tersedia 4-6 gigawatt.
"Tempat lain juga banyak potensinya dan mengembangkan basis listrik terbarukan," tegasnya.
Baca Juga: Nissan Leaf Bisa Pakai Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik Mitsubishi