Suara.com - Beberapa saat lalu, University of Cambridge menyebutkan temuan teknologi touchscreen yang contactless atau tanpa kontak fisik hasil pengembangan teknologi bersama Jaguar Land Rover. Senada, brand mobil kenamaan asal Britania Raya ini memberikan pernyataan senada.
"Kami memperhatikan betapa banyak transaksi konsumen sehari-hari yang dilakukan menggunakan layar sentuh," kata Lee Skrypchuk dari Jaguar Land Rover, sebagaimana dikutip dari The Sun.
Hal senada juga dijumpai pada operasional mobil yang menggunakan fasilitas touchscreen. Nah, dengan tidak menyentuh layar secara fisik, maka pengemudi bisa terhindar dari bakteri yang bisa menyebabkan penyakit.
"Teknologi ini menggunakan Artificial Intelligence atau AI untuk bekerja di mana Anda tidak perlu menyentuh layar dari awal pengoperasian," terang Lee Skrypchuk.
Baca Juga: University of Cambridge dan Jaguar Land Rover Ciptakan Predictive Touch
Untuk itu, Jaguar Land Rover dan University of Cambridge mengembangkan inovasi baru berupa teknologi layar sentuh tanpa harus melakukan kontak fisik.
Teknologi yang dinamai "predictive touch" itu menggunakan kombinasi AI dan sensor untuk membaca fitur yang akan disentuh. Dengan begitu, pengemudi tidak perlu menyentuh layar secara fisik untuk menentukan pilihan.
Jaguar Land Rover menyatakan bahwa teknologi yang dipatenkan ini baru bisa dioperasikan pada mobil. Namun nantinya bisa digunakan untuk membeli tiket kereta api, tiket bioskop, atau mesin ATM.
Sementara itu Profesor Simon Godsill dari Departemen Teknik Universitas Cambridge mengatakan, layar sentuh dan tampilan interaktif lainnya adalah sesuatu yang kebanyakan orang gunakan beberapa kali dalam sehari.
"Kami juga tahu bahwa beberapa bakteri tertentu dapat ditularkan melalui permukaan layar, sehingga teknologi ini dapat membantu mengurangi risiko untuk jenis transmisi itu," ungkap Simon Godsill.
Sayangnya, belum ada rencana dari Jaguar Land Rover untuk memasukkan teknologi ini ke salah satu modelnya. Dsn mnyebutkan bahwa teknologi itu tetap akan menjadi konsep untuk saat ini.
Baca Juga: Pandemi COVID-19 Dinilai Percepat Pengembangan Mobil Ramah Lingkungan