Suara.com - Kendaraan taktis atau rantis Maung belakangan ini ramai menjadi perbincangan setelah diuji coba oleh Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto.
"Pada sore hari ini saya dan tim dari PT Pindad mencoba kendaraan Rantis 4x4 yang kami beri nama Maung," kata Prabowo Subianto via akun Twitter miliknya.
Sebagai rantis, Maung mengandalkan mesin milik Toyota Hilux. Hal ini sempat dikemukakan Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose.
"Rantis Maung dihargai Rp600 juta per unit. Kendaraan ini menggunakan mesin Toyota Hilux 2.400cc, 4-silinder dengan turbocharger dan disebut memiliki kecepatan hingga 120km per jam," kata Abraham Mose.
Baca Juga: Menhan Prabowo Targetkan 500 Rantis Maung Selesai di Bulan Oktober
Namun tidak cukup sampai disitu, sebagai kendaraan taktis Maung juga mendapat beberapa tambahan penunjang perang.
Seperti dilansir dari pindad.com, kendaraan ini dilengkapi sistem persenjataan seperti bracket senjata kaliber 7,62mm dan konsol senapan serbu SS2-V4, perangkat navigasi GPS, dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.
Lalu bagaimana respon Toyota Astra Motor (TAM) terkait kanibalisasi mesin dan sasis Toyota Hilux pada rantis Maung, terlebih kendaraan ini akan dipasarkan secara massal?
Menanggapi hal ini, Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmi Suwandy menyebutkan masih akan mempelajari lebih lanjut.
Baca Juga: Kendaraan Militer Pindad: Pembelian 500 Rantis Maung di Tengah Pandemi
"Secara detailnya masih kami cek dan perlu informasi tambahan dari pihak Pindad," kata Anton Jimmi Suwandy saat dihubungi Suara.com.