Populasi Kelas Menengah Dukung Prospek Industri Otomotif

Senin, 20 Juli 2020 | 13:10 WIB
Populasi Kelas Menengah Dukung Prospek Industri Otomotif
Suasana usai seremoni IIMS 2019 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Sebagai ilustrasi pasar otomotif Nasional tahun lalu [Suara.com/Arief Hermawan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam masa pandemi COVID-19, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan bahwa pertumbuhan industri otomotif Nasional masih bakal menunjukkan geliat yang cukup atraktif.

Dikutip dari kantor berita Antara yang menghubungi Putu Juli Ardika pada Minggu (19/7/2020), pertumbuhan industri otomotif Nasional hal ini didorong pertumbuhan jumlah kelas menengah rata-rata sebesar 12 persen per tahun sesuai laporan Bank Dunia.

"Di samping itu, dalam laporan Bank Dunia itu, jumlah kelas menengah di Indonesia pada 2018 telah menembus 30 persen dan angka ini meningkat pada 2019, mendekati separuh dari populasi penduduk Indonesia atau sekitar 115 juta penduduk saat ini masuk dalam kategori kelas menengah," jelasnya.

Baca Juga: Industri Otomotif Jerman: Jalan Keluar dari Krisis Panjang dan Berbatu

Perkembangan jumlah kelas menengah menjadi elemen utama penggerak roda produksi kendaraan bermotor di Indonesia. Selain itu, didukung gencarnya pembangunan infrastruktur jalan tol dan jalan umum dalam beberapa tahun terakhir, sert rasio kepemilikan kendaraan bermotor roda empat di Indonesia yang masih relatif rendah yaitu 87 kendaraan per 1.000 penduduk.

Pada 2019, produksi kendaraan roda empat mencapai 1,28 juta unit kendaraan (setara 13,17 miliar dolar Amerika Serikat atau AS), alias turun 4,2 persen dari tahun sebelumnya.

Namun demikian, kinerja ekspor kendaraan bermotor tahun 2019 baik dalam bentuk CBU (Completely Built-In) maupun CKD (Completely Knock-Down) mengalami peningkatan cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Yaitu ekspor CBU mencapai 332 ribu unit, atau meningkat 25,7 persen dari tahun sebelumnya. Sementara ekspor CKD sebanyak 511 ribu unit atau meningkat 523 persen dari tahun sebelumnya.

Pada 2019, mobil jenis Multi-Purpose Vehicle atau MPV di bawah 1500cc leading, mencapai 442 ribu unit atau menyumbang sekitar 43 persen dari total penjualan Nasional, dan jenis kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) di bawah 1.200cc mencapai 217 ribu unit atau menyumbang sekitar 21 persen dari total penjualan nasional.

Baca Juga: Stimulus Pemerintah Dinilai Tak Banyak Membantu Industri Otomotif

Putu Juli Ardika menyatakan sampai saat ini Indonesia memiliki 22 perusahaan industri kendaraan roda empat atau lebih yang memiliki fasilitas perakitan dan atau manufaktur di dalam negeri dengan kapasitas produksi sekitar 2,2 juta unit per tahun. Dan mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 75 ribu orang serta tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,5 juta orang.

Selain itu, terdapat sekitar 1.550 perusahaan industri bahan baku dan komponen otomotif dalam negeri yang terdiri atas 550 perusahaan industri merupakan tier 1 dan 1.000 perusahaan industri merupakan tier 2 dan 3.

Dari jumlah ini, 237 perusahaan industri tergabung dalam GIAMM (Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor) dan 128 perusahaan industri tergabung dalam PIKKO (Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif).

Dalam masa pandemi COVID-19, volume penjualan otomotif paling rendah terjadi pada Mei 2020, yakni hanya mampu menjual 3.551 unit, padahal biasanya bisa melakukan penjualan sekitar 90 ribu-100 ribu unit.

Kukuh Kumara, Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengakui industri otomotif nasional, bahkan dunia, sempat turun akibat COVID-19.

"Tapi pada bulan Juni volume penjualan mulai membaik lagi dan sudah mencapai lebih 12 ribu-an unit. Ini merupakan sinyal bagus untuk segera pulih untuk sektor otomotif. Pernyataan Presiden Joko widodo bahwa sekalipun COVID ada, tapi pembangunan infrastruktur tetap jalan, ini merupakan sinyal bagus dari pemerintah untuk industri otomotif Nasional," pungkasnya.

Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan selalu ikuti protokol kesehatan tata normal baru. Gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama rutin cuci tangan. Selalu saling dukung dan saling jaga dengan tidak berdiri berdekatan, menggerombol, serta mengobrol, dalam mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCovid-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI