Suara.com - Pandemi COVID-19 telah sukses menghambat penjualan mobil di seluruh dunia. Namun, catatan penjualan kendaraan roda empat secara online justru memperlihatkan adanya peningkatan. Inilah dampak Virus Corona dalam sektor otomotif.
Dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Financial Times, bos PSA Group UK, Alison Jones mengatakan bahwa tren ini terlihat jelas di jajaran merek beredar di Britania Raya seperti Citroen, DS, Opel, Peugeot dan Vauxhall.
"Peugeot telah memasarkan produk secara online sejak 2017. Dan saat ini banyak perusahaan lintas merek juga memilih jalan virtual saat status lockdown," ujar Alison Jones.
Menurutnya, cara ini memang lebih aman di tengah situasi pandemi. Namun tetap ada pelanggan yang ingin menyentuh kendaraan secara nyata sebelum mereka membelinya.
Baca Juga: COVID-19 Mendorong Konsumen Beli Mobil Bekas Secara Online
"Ke depannya melakukan penjualan secara digital dan fisik sepertinya akan menjadi tren," jelas Alison Jones.
Di Indonesia sendiri, tren penjualan mobil secara online memang terus mengalami peningkatan di masa pandemi COVID-19. Namun demikian, sistem penjualan online dinilai tetap memiliki sisi positif dan negatif.
Menurut pengamat otomotif Nasional, Yannes Martinus Pasaribu, sisi positifnya adalah luas cakupan calon pembeli menjadi tanpa batas.
Pembeli tidak lagi hanya pada level lokal atau kota tertentu saja. Mereka bisa dapat dari mana pun, selama tertarik akan mencarinya melalui media digital yang tidak mengenal batas wilayah, dan harga pun dapat menjadi semakin kompetitif.
Baca Juga: Jual Beli Mobil Bekas Jadi Tren, Ini Plus Minusnya
"Karena tidak ada lagi biaya iklan media cetak yang mahal dan tidak memerlukan lagi jasa broker seperti model penjualan lama," ungkap Yannes Martinus Pasaribu.